Konflik Agraria di Palu Berakhir Damai, Gubernur Anwar Hafid: Kemenangan untuk Kemanusiaan

Selasa 21-10-2025,13:54 WIB
Reporter : Mihardin
Editor : Mihardin

Palu, Disway.id - Salah satu konflik agraria yang telah lama membayangi warga Laranggarui, Kelurahan Talise, Kota Palu, akhirnya berakhir damai. Kesepakatan perdamaian antara warga dan PT Cipta Palu Mineral (CPM) resmi tercapai dan dirayakan melalui syukuran massal di kebun warga, Senin, 20 Oktober 2025.

Acara syukuran tersebut dihadiri ribuan masyarakat, tokoh adat, perwakilan pemerintah daerah, serta pihak perusahaan. Momen ini menjadi simbol berakhirnya ketegangan panjang yang sebelumnya memicu ketidaknyamanan sosial di kawasan tersebut.

Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menyambut gembira tercapainya perdamaian itu. Ia menilai penyelesaian ini bukan sekadar soal lahan, tetapi tentang bagaimana masyarakat dan pihak perusahaan bisa duduk bersama dengan hati terbuka.

“Bukan hanya soal penyelesaian sengketa lahan, lebih dari itu, tentang bagaimana dialog, keikhlasan, dan rasa saling menghormati bisa menjadi kunci kedamaian. Karena bagi saya, setiap konflik harus berakhir dengan kemenangan bagi kemanusiaan,” ujar Gubernur Anwar Hafid.

Anwar menekankan bahwa keberhasilan ini dapat menjadi contoh penyelesaian konflik agraria di daerah lain. Pemerintah provinsi, kata dia, akan terus mendorong pendekatan dialogis dan kemanusiaan dalam menangani sengketa lahan yang masih terjadi di beberapa wilayah Sulawesi Tengah.

“Kita ingin semua pihak belajar dari peristiwa ini. Tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan jika kita mengedepankan kejujuran dan niat baik,” tambahnya.

Kesepakatan antara warga Laranggarui dan PT CPM dinilai sebagai tonggak penting bagi pembangunan berkelanjutan di Kota Palu. Perdamaian ini tidak hanya mengakhiri konflik, tetapi juga membuka peluang baru untuk kerja sama yang lebih produktif antara masyarakat dan dunia usaha.

Kategori :