Luwuk, Disway.id - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulteng terus memperluas dampak sosial program pembinaan dengan menggandeng pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta menyalurkan bantuan sosial bagi keluarga Warga Binaan dan purnabakti.
Kegiatan tersebut digelar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk, Rabu, 22 Oktober 2025, dan menjadi wujud nyata kolaborasi antara pembinaan Pemasyarakatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Melalui penandatanganan kerja sama dengan UMKM lokal dan penyerahan bantuan sosial, Lapas dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Luwuk memperkuat peran Pemasyarakatan sebagai motor perubahan sosial di daerah.
Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari komitmen menghadirkan Pemasyarakatan yang berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Program ini bukan sekadar penyaluran bantuan, tapi bagian dari gerakan besar mencetak 20.000 entrepreneur baru dari Klien Pemasyarakatan di Sulawesi Tengah. Kita ingin Warga Binaan dan purnabakti sama-sama berdaya, mandiri, dan tetap produktif,” ujarnya.
Bagus menambahkan, penguatan ekonomi berbasis UMKM menjadi langkah konkret dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan sekaligus selaras dengan Asta Cita Presiden dalam mempercepat pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Lapas Luwuk, Muhammad Bahrun, menegaskan kegiatan sosial ini tidak sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata empati dan solidaritas terhadap keluarga Warga Binaan serta purnabakti.
“Kami ingin meringankan beban mereka sekaligus mempererat hubungan antara pegawai, masyarakat, dan keluarga besar Pemasyarakatan,” tuturnya.
Senada, Kepala Bapas Luwuk, Laode Muhammad Masrul, menilai bahwa sinergi antara pembinaan dan pemberdayaan ekonomi memberikan dampak jangka panjang terhadap keberhasilan reintegrasi sosial.
“Melalui dukungan UMKM, kami memastikan proses reintegrasi sosial berjalan efektif. Klien pasca-bebas harus siap bersaing dan berdaya di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Irpan, Kepala Bidang Pembimbing Kemasyarakatan M Nur Amin, serta jajaran pegawai Lapas dan Bapas Luwuk.
Langkah ini menegaskan arah baru Pemasyarakatan di Sulawesi Tengah: bukan hanya sebagai tempat pembinaan, tetapi juga penggerak kemandirian ekonomi dan penguat nilai kepedulian sosial di tengah masyarakat.