Gubernur Anwar Hafid Dukung Penguatan Kesiapsiagaan Bencana di Morowali Utara
Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menerima audiensi Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial (Kemensos) RI bersama Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulteng, Farid Yotolembah.-Foto: pemprovsulteng-
Palu, Disway.id - Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menerima audiensi Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial (Kemensos) RI bersama Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulteng, Farid Yotolembah. Pertemuan itu dilakukan di ruang kerja Gubernur, Senin, November 2025.
Pertemuan tersebut membahas rencana pelaksanaan program kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Morowali Utara, Kecamatan Petasia Timur. Program yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial ini meliputi pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB), Tagana Masuk Sekolah (TMS), serta Lumbung Sosial (Lumsos), dengan tujuan memperkuat ketahanan masyarakat di wilayah rawan bencana.
Perwakilan Direktorat PSKBA Kemensos RI, Muh. Haykal, menjelaskan bahwa kegiatan Tagana Masuk Sekolah akan difokuskan pada 10 sekolah di Kecamatan Petasia Timur. Program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran sejak dini terhadap bahaya bencana alam dan langkah-langkah penanggulangannya.
“Melalui program TMS, kami ingin menanamkan pemahaman sejak dini kepada siswa tentang langkah-langkah menghadapi bencana. Anak-anak sekolah harus dibekali kemampuan dasar penyelamatan diri dan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan,” ujar Haykal.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Anwar Hafid menyampaikan, apresiasi atas dukungan Kementerian Sosial terhadap upaya penguatan kapasitas masyarakat di daerah rawan bencana. Menurutnya, mitigasi bencana harus dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh elemen masyarakat.
“Sulawesi Tengah sudah beberapa kali mengalami bencana besar. Karena itu, kita harus belajar dan berbenah dengan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat. Pemerintah provinsi akan mendukung penuh langkah-langkah yang dilakukan Kemensos dalam membangun daerah tangguh bencana,” tegas Anwar Hafid.
Gubernur juga berharap agar program KSB, TMS, dan Lumbung Sosial dapat diperluas ke daerah lain di Sulawesi Tengah, sehingga upaya perlindungan sosial dan mitigasi berbasis masyarakat bisa berjalan merata dan berkelanjutan.
“Kami ingin agar program seperti ini tidak hanya berhenti di satu wilayah, tetapi bisa menjadi gerakan bersama di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah,” tambahnya.
Program tersebut merupakan bagian dari strategi nasional Kementerian Sosial dalam memperkuat sistem perlindungan sosial berbasis kesiapsiagaan, dengan melibatkan unsur masyarakat sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan Sulawesi Tengah dapat semakin tangguh menghadapi berbagai potensi bencana alam di masa mendatang.
Sumber: