Diskominfosantik Sulteng Dukung Upaya Pencegahan PMI Ilegal

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Sulawesi Tengah, Wahyu Agus Pratama.-Foto: sultengprov.go.id-
Palu, Disway.id - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Sulawesi Tengah, Wahyu Agus Pratama menghadiri sosialisasi bertema Peluang Kerja, Penandatanganan MoU, dan Deklarasi Pencegahan Pekerja Migran Indonesia Ilegal dan Anti TPPO digelar di Gelora Bumi Kaktus (GBK), Palu, Sulawesi Tengah, Selasa 10 Juni 2025.
Acara strategis ini dihadiri oleh Bupati dan Wali Kota se-Sulawesi Tengah, unsur Forkopimda, kepala OPD lingkup Pemprov Sulteng, camat, kepala desa, hingga mahasiswa dan pelajar SMK sederajat, yang menunjukkan keseriusan lintas sektor dalam mendukung agenda perlindungan PMI.
Menteri Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding dalam sambutannya mengatakan, Presiden Prabowo Subianto memberikan dua arahan penting yakni, fokus pada peningkatan kualitas perlindungan bagi PMI dan optimalisasi penempatan tenaga kerja terampil demi peningkatan kesejahteraan nasional.
“Harus diakui masih ada pekerja migran yang mengalami kekerasan, eksploitasi, bahkan perdagangan orang. Ini pekerjaan rumah besar bagi kami di Kementerian P2MI,” kataKarding.
Dia menekankan bahwa keberangkatan PMI secara nonprosedural menjadi akar dari berbagai permasalahan. “Data menunjukkan 95 hingga 97 persen pekerja migran yang bermasalah adalah mereka yang berangkat melalui jalur ilegal. Kita harus hentikan model seperti ini. Ke depan, semua harus prosedural,” lanjutnya.
Menteri P2MI juga mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 1,7 juta peluang kerja luar negeri yang tersedia di 14 sektor, yang didominasi oleh sektor kesehatan, domestik, manufaktur, industri, pertanian, perkebunan, dan hospitality.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan program dari Kementerian P2MI.
“Kami mengucapkan terima masih kepada Bapak Menteri atas inisiatif luar biasa ini. Program ini selaras dengan visi-misi BERANI, untuk membuka masa depan anak-anak Sulteng,” kata Anwar.
Dia menegaskan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memberikan dua jalur pilihan bagi lulusan SMA/SMK/SLB di daerah tersebut: beasiswa bagi yang ingin melanjutkan pendidikan, dan pelatihan kerja bagi yang ingin langsung bekerja.
“Kegiatan hari ini adalah contoh nyata komitmen pemerintah menyediakan pelatihan dan keterampilan kerja bagi anak-anak kita yang ingin bekerja di luar negeri secara legal dan terampil,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gubernur Anwar menekankan pentingnya peran kepala daerah di seluruh tingkatan untuk menyosialisasikan program ini.
“Saya harap seluruh Bupati, Camat, hingga Kepala Desa dapat terus menyuarakan program ini. Kita ingin Sulawesi Tengah menjadi pionir daerah penghasil tenaga kerja migran yang legal, terampil, dan sejahtera,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemberantasan PMI ilegal dan pengentasan pengangguran di Sulawesi Tengah. Pemerintah hadir untuk mendampingi warganya yang ingin bekerja di luar negeri, tidak hanya sebagai pelindung tetapi juga sebagai fasilitator kesuksesan.
Sumber: