Diguyur Hujan Lebat, 13 Desa di Parigi Moutong Dilanda Banjir

Ilustrasi: Banjir di Parigi Moutong (Pamong).-Foto: Antara-
Palu, Disway.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan banjir di kabupaten ini meluas. Sebelumnya dilaporkan empat desa menjadi 13 desa yang terdampak.
"Dari asesmen dilakukan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Parigi Moutong, sekitar 13 desa terdampak bencana hidrometeorologi," kata Pelaksanaan tugas (Plt) Kepala BPBD Parigi Moutong Moh Rivai dihubungi dari Palu, Kamis 19 Juni 2025.
Dia menjelaskan meluasnya banjir di Parigi Moutong dipicu hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut dan mengakibatkan sejumlah sungai meluap hingga menggenangi permukiman warga.
Ke-13 desa yang dilanda banjir tersebar di tiga kecamatan, yakni Desa Ongka dan Malino, Kecamatan Ongka, Desa Bolano, Bolano Barat, Sritabaang, Lembah Bomban, Wanamukti Utara, Wanamukti, Kecamatan Bolano, Desa Lambunu Utara, Lambunu, Anutapura dan Siendeng, Kecamatan Bolano Lambunu.
"TRC terus melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat dan tetap melakukan asesmen lapangan," ujarnya.
Ia mengemukakan saat ini sekitar 448 jiwa atau 112 kepala keluarga (KK) di Desa Bolano, Kecamatan Bolano, tujuh diantaranya bayi dan terpaksa mengungsi di bangunan sekolah.
Di Desa Bolano sekitar 1.357 jiwa dari 414 KK terdampak, terdiri atas 14 bayi, 90 balita, 114 warga lanjut usia (lansia), dan delapan ibu hamil.
Banjir terjadi pada Selasa 17 Juni 2025, hingga Kamis pagi dilaporkan belum surut di Desa Bolano, Bolano Barat, Sritabaang, dan Desa Siendeng.
"Kami telah mengirim 40 paket bantuan logistik bencana, jumlah itu belum cukup. Kami juga masih menunggu bantuan logistik dari BPBD Sulawesi Tengah," ucap Rivai.
Adapun 40 paket bantuan logistik yang didistribusikan BPBD Parigi Moutong, yakni makanan siap saji, matras, selimut, family kit dan baby kit.
"Meski di tengah keterbatasan pada situasi darurat, kami tetap mengoptimalkan penanganan banjir, termasuk penanganan pengungsi," kata dia.
Sumber: