Cek Kesehatan Gratis untuk 53,8 Juta Siswa: Langkah Bersejarah Menuju Indonesia Sehat 2045

Sebanyak 200 peserta didik baru Sekolah Rakyat mengikuti MPLS dan cek kesehatan gratis.-Foto: sultengprov.go.id-
Pemerintah secara resmi meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) berskala nasional yang ditujukan bagi 53,8 juta pelajar di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Program ini mencakup pemeriksaan kesehatan mata, gigi, anemia, hingga kesehatan mental anak, dengan anggaran mencapai Rp3,4 triliun—menjadikannya inisiatif kesehatan terbesar dalam sejarah pendidikan Indonesia.
---------------------------------------------------------------------------------
Ponpes Jadi Posko Medis
Awal Agustus 2025 membawa suasana berbeda di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Kedoya Utara, Jakarta Barat. Biasanya dipenuhi lantunan ayat suci, pagi itu ponpes berubah menjadi posko pemeriksaan kesehatan.
Tanpa perlu kartu BPJS ataupun surat rujukan, para santri menerima layanan kesehatan secara gratis. Tenaga kesehatan tampak sibuk mempersiapkan alat-alat medis seperti tensimeter, jarum suntik, dan stetoskop.
Santri berbaris rapi menunggu giliran. Ada yang tampak malu-malu, ada pula yang antusias belajar mengenali alat-alat kesehatan. Semua diperiksa satu per satu oleh para tenaga medis secara ramah dan profesional. Pemeriksaan dilakukan meski mereka tidak sedang sakit—semata demi pencegahan dan deteksi dini.
Inilah gambaran nyata dari pelaksanaan program CKG, yang menjadi bagian dari perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Dari Kuratif ke Preventif
Program ini mencerminkan pergeseran besar dalam sistem pelayanan kesehatan nasional—dari yang sebelumnya berfokus pada pengobatan (kuratif), kini mengarah pada pencegahan (preventif).
Peluncuran CKG untuk anak usia sekolah ini merupakan kelanjutan dari dua tahap sebelumnya. Pada Februari 2025, pemerintah lebih dulu memulai pemeriksaan untuk anak usia 0–6 tahun dan orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.
Kini, perhatian diarahkan pada kelompok strategis: anak usia 7–17 tahun. Program ini mencakup seluruh jenjang pendidikan, termasuk SD, SMP, SMA, SMK, madrasah, pesantren, hingga SLB.
Sebagai bagian dari upaya jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045, program ini diposisikan sebagai investasi untuk membentuk generasi muda yang sehat secara fisik dan mental.
Target Nasional dan Strategi Pelaksanaan
Sebanyak 282.317 satuan pendidikan ditargetkan akan dikunjungi oleh tim medis profesional yang diturunkan pemerintah. Dalam pelaksanaannya, sekolah-sekolah berasrama menjadi prioritas awal pelaksanaan.
Sumber: