Gubernur Sulteng Anwar Hafid Serap Aspirasi Nelayan Banggai Laut

Gubernur Sulteng Anwar Hafid Serap Aspirasi Nelayan Banggai Laut

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Perikanan Mato, Kabupaten Banggai Laut, Jumat (29/8/2025).-Foto: Pemprov Sulteng-

Banggai Laut, Disway.id - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Perikanan Mato, Kabupaten Banggai Laut, Jumat (29/8/2025). Kunju ngan kerja itu untuk menyerap aspirasi nelayan sekaligus memperkuat arah pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat pesisir.

Dalam dialognya, Anwar menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk selalu hadir di tengah nelayan dan memastikan bahwa setiap program pembangunan benar-benar memberi dampak positif.

“Pemerintah akan memperhatikan aspirasi bapak-bapak sekalian. Prinsipnya, pembangunan kelautan dan perikanan harus berpihak pada kesejahteraan nelayan,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, para nelayan mengungkapkan bahwa hasil tangkapan ikan mengalami penurunan drastis. Jika sebelumnya bisa mencapai 1.500 boks per bulan, kini hanya sekitar 100–200 boks. Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor cuaca, pembatasan wilayah tangkap, dan terbatasnya infrastruktur pendukung.

Selain itu, mereka menyoroti masih minimnya fasilitas pelabuhan, di antaranya kebutuhan tambahan dermaga, cold storage, pasokan BBM bersubsidi, serta sarana dasar seperti masjid dan WC.

Lemahnya akses jaringan komunikasi juga menjadi keluhan karena menyulitkan transaksi dengan pembeli di Luwuk maupun Palu. Nelayan pun berharap dukungan berupa kapal, jaring, hingga peningkatan fasilitas pelabuhan.

Saat ini, tercatat terdapat 61 kapal purse seine dan sekitar 60 kapal jollor yang beroperasi di perairan Banggai Laut.

Dalam kesempatan yang sama, Anwar turut meninjau koperasi nelayan di kawasan pelabuhan. Ia menilai kelembagaan koperasi perlu diperkuat agar nelayan memiliki posisi tawar lebih baik dalam rantai distribusi dan harga ikan lebih stabil, tidak sepenuhnya bergantung pada tengkulak.

Selain itu, ia juga mendorong hadirnya pelaku usaha untuk membangun pabrik pengolahan hasil laut di Banggai Laut.

“Kehadiran industri pengolahan penting guna memberikan nilai tambah pada hasil tangkapan dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat pesisir,” ujarnya.

Sumber: