Bersama Presiden, Tokoh Lintas Agama Bahas Korupsi dan UU Perampasan Aset

Bersama Presiden, Tokoh Lintas Agama Bahas Korupsi dan UU Perampasan Aset

Sejumlah tokoh lintas agama bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Senin, 1 September 2025.-Foto: Biro Pers Istana-

Jakarta, Disway.id – Sejumlah tokoh lintas agama bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Senin, 1 September 2025. Pertemuan itu membahas sejumlah isu penting seperti korupsi, pajak, dan perilaku elite pejabat.

Hadir dalam pertemuan ini antara lain perwakilan PBNU, PGI, MATAKIN, Wahdah Islamiyah, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia. Ketua Umum PGI, Jacklevyn Frits Manuputty, menyampaikan, diskusi berjalan terbuka dan transparan.

“Kami bicara tentang pajak yang memberatkan rakyat. Kami bicara tentang korupsi. Kami bicara tentang kepongahan dan perilaku pejabat di ruang elite, flexing, dan lain-lain,” katanya.

Isu kenaikan tunjangan DPR juga turut disampaikan langsung kepada Presiden dan Ketua DPR yang hadir dalam forum itu. Jacklevyn menambahkan bahwa Prabowo menyatakan komitmennya mendorong pengesahan UU Perampasan Aset.

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menegaskan bahwa aspirasi masyarakat telah disampaikan dan ditanggapi langsung oleh Presiden.

“Presiden menunjukkan, bahwa sudah ada langkah-langkah yang telah dilakukan bukan hanya oleh Presiden, tetapi juga oleh lembaga-lembaga negara yang lain seperti DPR,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah segera menunjukkan respons nyata agar masyarakat merasa tenang, sementara para pemimpin agama siap mendampingi umat.

Ustaz Zaitun Rasmin dari Wahdah Islamiyah menekankan bahwa pertemuan ini merupakan inisiatif ormas, bukan undangan Presiden.

“Kami lebih kuat lagi bersepakat untuk segera bertemu beliau (Prabowo) lebih banyak membicarakan kondisi negeri kita,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan belasungkawa atas korban dalam aksi demonstrasi di sejumlah daerah.

Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia, Wisnu Bawa Tenaya, memberikan pesan moral berdasarkan nilai-nilai panca satya, serta menyerukan persatuan dan doa bagi Indonesia.

“Mari kita bersatu. Indonesia tetap abadi,” serunya.

Sumber: