Pemprov Sulteng Dukung Pengawasan Bahasa Indonesia dan Pelestarian Bahasa Daerah

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) ANwar Hafid mendukung penuh terhadap program pengawasan penggunaan Bahasa Indonesia sekaligus pelestarian bahasa daerah.-Foto: Instagram/anwarhafid14-
Palu, Disway.id – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) ANwar Hafid mendukung penuh terhadap program pengawasan penggunaan Bahasa Indonesia sekaligus pelestarian bahasa daerah. Dia menegaskan, pentingnya menjaga penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar agar jati diri bangsa tidak terkikis oleh pengaruh bahasa asing maupun pencampuran bahasa.
“Kami mendukung penuh program Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam pengawasan Bahasa Indonesia, agar bahasa Indonesia tetap lestari, sekaligus bahasa daerah terus hidup sebagai warisan budaya,” ujarnya dalam Konsolidasi Daerah Pengawasan Bahasa Indonesia di Palu, Kamis (25/9/2025).
Menurut Anwar, regulasi lebih tegas diperlukan untuk memastikan penggunaan bahasa Indonesia berjalan sesuai kaidah. Namun, ia juga menyoroti pentingnya menjaga bahasa daerah yang kini mulai jarang dipakai.
“Bahasa Indonesia tidak akan hilang karena sudah terbiasa sejak kecil. Justru bahasa daerah yang mulai ditinggalkan, padahal sangat penting untuk memperkaya bahasa Indonesia dan memperkuat identitas budaya,” katanya.
Untuk itu, Pemprov Sulteng mendorong adanya pendidikan bahasa daerah di sekolah-sekolah. “Bahasa daerah adalah bahasa ibu. Anak-anak harus diajarkan agar tidak kehilangan identitas,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pemprov Sulteng bersama pemerintah kabupaten/kota se-Sulteng menandatangani dokumen kerja sama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen. Kesepakatan ini menjadi dasar untuk memperkuat pengawasan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik sekaligus melestarikan bahasa daerah.
Sebagai tindak lanjut, Anwar menyebut Pemprov Sulteng akan menerbitkan edaran kepada seluruh bupati dan wali kota agar disiplin menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam administrasi maupun ruang publik. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan relawan bahasa yang akan masuk ke sekolah-sekolah untuk mendorong pelajar tidak malu berbahasa daerah.
“Kami akan menurunkan banyak volunteer untuk mengingatkan kembali agar anak-anak bangga berbahasa daerah, karena bahasa daerah adalah identitas kita,” tegasnya.
Sumber: