Palu, Disway.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) terus berupaya melakukan peningkatan produksi pertanian padi. Hal itu untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Sulteng.
"Brigade Pertanian diharapkan dapat mengoptimalkan pemakaian alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam mengolah lahan pertanian," kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid di Palu, Sulteng, dikutip dari keterangannya, Minggu (4/5/2025).
Dia mengatakan, gagasan untuk membentuk Brigade Pertanian dalam upaya meningkatkan hasil produksi lahan pertanian padi hingga mencapai 6 ton per hektare. Dia menuturkan, alsintan tidak hanya dibagikan ke kelompok tani yang hanya menguntungkan kelompoknya, melainkan alsintan harus dikelola secara adil dan profesional.
Maka itu, kata dia, tugas Brigade Pertanian ini diibaratkan menjadi satuan tugas keliling yang siap siaga membantu petani mengolah sawah mereka dengan mekanisasi pertanian. Selain itu, Anwar juga menekankan pentingnya penggunaan pupuk agar produktivitas bertambah pesat.
Dia mengatakan, usulan untuk memberikan subsidi pupuk non-subsidi di pasaran, agar para petani bisa membeli pupuk dengan harga setara pupuk subsidi. Dengan demikian, katanya, kendala pasokan pupuk yang kerap dikeluhkan petani saat tiba musim tanam dapat teratasi.
Anwar mengatakan, langkah-langkah strategis tersebut merupakan bagian dari pemantapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sedang dilakukan finalisasi oleh Bapedda bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Adapun rancangan RPJMD ini akan segera dibahas dengan DPRD Provinsi Sulawesi Tengah guna mendapatkan persetujuan dan penetapan.
"RPJMD menjadi rujukan utama perangkat daerah dalam melakukan breakdown program-program unggulan Berani yang berfokus pada tiga aspek yakni pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan," pungkasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi di Sulteng sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 761.936 ton gabah kering giling (GKG). Jumlah itu mengalami penurunan sebanyak 59.431 ton GKG atau 7,24 persen dibanding tahun 2023 sebesar 821.367 ton GKG.
Produksi padi tertinggi pada 2024 terjadi pada bulan Oktober mencapai sebesar 131.120 ton GKG, sementara produksi terendah pada bulan Februari sekitar 20.940 ton GKG.