Palu, Disway.id - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid mengatakan pentingnya budaya kerja birokrasi yang berorientasi pada hasil yang nyata dan terukur. Anwar menekankan, kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) harus dibuktikan, bukan hanya dilaporkan.
“Sekecil apa pun kontribusinya, kalau ada hasilnya, itu lebih bernilai daripada rutinitas yang tidak berdampak,” kata Anwar dikutip dari theopini, Sabtu, 12 Juli 2025.
Maka itu, dia mendorong pembentukan laboratorium kinerja di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Laboratorium ini bukan sekadar tempat fisik, katanya, teta[i wadah inovasi, uji coba kebijakan, dan pelacakan hasil nyata dari program-program strategis.
“Tidak perlu besar. Tapi harus ada, sesuai dengan bidangnya masing-masing. Inilah cara kita menunjukkan bahwa setiap anggaran yang dikelola menghasilkan manfaat,” pungkasnya.
Dia menyebut, keberadaan laboratorium ini akan menjadi dasar penyusunan kontrak kinerja berbasis capaian, yang akan diterapkan mulai 2025 di seluruh OPD Pemprov Sulawesi Tengah. Anwar juga mengajakan untuk menjadikan birokrasi sebagai motor penggerak perubahan, bukan sekadar pelaksana rutinitas.
Wakil Gubernur dr Reny Lamadjido menekankan pentingnya peran aktif pimpinan OPD dalam mendorong ide-ide baru. Dia berharap, inovasi tidak hanya datang dari pimpinan tertinggi, tetapi juga dari jajaran teknis di lapangan.
“Kita perlu ASN yang berani berpikir out of the box dan tidak takut gagal selama niatnya untuk memperbaiki pelayanan publik,” pungkasnya.