Palu, Disway.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tengah (Sulteng) berharap penyaluran 13.056 ton beras jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dapat menekan harga beras yang melonjak. Dengan adanya pasokan SPHP yang membanjiri pasar, harga beras bisa ditekan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Perdagangan dalam Negeri Disperindag Sulteng, Donny Iwan Setiawan. Dia mengatakan, berdaraskan pantauan Disperindag Sulteng, harga beras di pasar sedang mengalami kenaikan sejak pertengahan Mei 2025.
“Kami merekomendasikan untuk segera penyaluran SPHP ini. Tetapi, kan, memang ini penugasan, jadi menunggu perintah. Alhamdulillah, sudah turun surat tugasnya," katanya kepada wartawan di Palu, Sulteng, Sabtu, 12 Juli 2025.
Dia berharap, penyaluran beras SPHP ini dapat menekan harga beras di sejumlah pasar yang ada di wilayah hukumnya.
"Kami harapkan penyaluran beras SPHP ini membanjiri pasar rakyat, khususnya pasar pantauan di Palu hingga Sulteng. Sehingga harga beras di pasaran bisa turun,” katanya.
Sebelumnya, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai mendistribusikan 13.056 ton beras jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Penyaluran beras ini untuk menekan harga komoditas beras yang teloh melonjak di sejumlah pasar.
“SPHP disalurkan sesuai target penyaluran yang ditetapkan oleh Bapanas (Badan Pangan Nasional), menggunakan Cadangan Beras Pemerintah di seluruh wilayah Indonesia. Target penyaluran SPHP wilayah Sulteng sebanyak 13.065 ton,” kata Pemimpin Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Kanwil Sulteng, Elis Nurhayati kepada wartawan di Gudang Bulog Kota Palu, Sulteng, Sabtu 12 Juli 2025.
Elis mengatakan, pihaknya mulai menyalurkan stok beras tersebut pada hari ini, Senin (14/7/2025). Penyaluran itu sesuai dengan surat Kepala Bapanas Nomor 173 tahun 2025 tanggal 8 Juli 2025 perihal penugasan SPHP beras di tingkat konsumen periode Juli—Desember 2025.