Tanpa Sekolah Rakyat, Raihan: Saya Tak Pernah Bayangkan Bisa Sekolah Lagi

Jumat 19-09-2025,19:04 WIB
Reporter : Mihardin
Editor : Mihardin

Jakarta, Disway.id – Muhammad Raihan Firmansyah, siswa kelas 11 di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar, hampir putus sekolah akibat kondisi ekonomi keluarganya yang semakin sulit. Ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara, dengan adik-adiknya yang masih kecil.

Ibunya sehari-hari bekerja sebagai pengupas bawang dengan upah Rp1.000 per kilogram, sementara ayahnya menjalankan bengkel dengan penghasilan yang tidak menentu. Namun, kini Raihan mulai memiliki harapan baru setelah bisa melanjutkan sekolah di Sekolah Rakyat.

“Saya tidak kebayang akan sekolah lagi, karena memang keadaan ekonomi keluarga saya lagi sulit,” ujar Raihan saat ditemui di rumahnya di Makassar, Jumat (11/9/2025).

Raihan menjelaskan bahwa penghasilan ayahnya turun karena bengkel sepi pelanggan. Sehingga, penghasilan ibu yang mengupas bawang menjadi andalan keluarga.

Setiap hari, Raihan bersama kakak dan adiknya membantu ibunya mengupas bawang. Mereka bekerja mulai subuh hingga malam hari. Jika beruntung, dalam sehari mereka bisa mengupas hingga 40 kilogram bawang, yang berarti memperoleh upah sekitar Rp40.000.

“Ibu saya bekerja sebagai pengupas bawang satu kilonya itu Rp1.000, biasanya saya bantu sama adik-adik,” katanya.

“Misalnya dari subuh saya bantu bawakan bawang ke rumah, terus kupas bersama-sama sampai selesai. Biasanya jam 3 sore atau malam. Dibawa ke bos, karena bos yang suruh kupas. Habis dikupas, bos bikin bawang goreng,” tambahnya.

Kini, Raihan sudah tidak membantu ibunya mengupas bawang karena fokus bersekolah di SRMA 26 Makassar. Meski sering merindukan keluarga, ia merasa senang bisa belajar dengan baik dan memandang masa depan dengan optimisme.

Ia juga senang bertemu teman-teman baru dan mendapatkan makanan bergizi setiap hari. Raihan mengikuti ekstrakurikuler bulu tangkis, olahraga favoritnya.

“Bagus. Lengkap, ada meja belajar, kipas, tempat tidur nyaman,” tuturnya.

Dulu, ia bercita-cita menjadi dokter, tetapi kini Raihan ingin menjadi polisi agar dapat turut menjaga keamanan dan menertibkan masyarakat.

“Polisi. Supaya bisa menangkap orang kriminal,” katanya.

Raihan juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas inisiatif Sekolah Rakyat yang telah membantunya dan banyak orang lain.

“Semoga Sekolah Rakyat ini selalu terus ada, agar orang-orang seperti saya terbantu,” harapnya.

Kategori :