Layanan RSUD Aceh Tamiang Kembali Beroperasi Setelah Diterjang Banjir dan Longsor
RSUD Aceh Tamiang kembali membuka pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) dan layanan hemodialisa (cuci darah) mulai Selasa, 9 Desember 2025.-Foto: Istimewa-
Jakarta, Disway.id – RSUD Aceh Tamiang kembali membuka pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) dan layanan hemodialisa (cuci darah) mulai Selasa, 9 Desember 2025. Setelah sebelumnya mengalami kerusakan parah akibat banjir dan longsor, fasilitas rumah sakit kini mulai pulih berkat kerja cepat yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga.
Direktur RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang, Andika Putra menjelaskan, prioritas saat ini adalah memastikan layanan dasar dapat berjalan kembali.
“Fokusnya adalah membuka UGD, membuka layanan cuci darah, membuka instalasi farmasi. Sudah bisa mulai hari ini (Selasa) kami membuka pelayanan. Tentu saja pelayanan terbatas ya,” ujarnya dalam wawancara bersama Kementerian Kesehatan, Rabu, 10 Desember 2025.
Menurut Andika, meski sebagian besar ruangan masih dalam proses perbaikan, rumah sakit tetap berupaya melayani pasien yang datang. UGD juga mulai menangani pasien rawat inap yang kondisi dan penanganannya memungkinkan untuk dirawat di RSUD Aceh Tamiang.
Untuk tahap awal, rumah sakit menyediakan 20 tempat tidur di UGD. Operasional layanan darurat tersebut turut diperkuat oleh bantuan tenaga dari RSUP H Adam Malik Medan.
“Yang datang ke sini tetap kami upayakan kami layani. Kami untuk operasional UGD dibantu dari Rumah Sakit Adam Malik, kami sediakan nanti 20 tempat tidur untuk rawat inap terbatas,” jelas Andika.
Ia menambahkan, bagian farmasi telah melalui proses pembersihan dan sedang dalam tahap penyelesaian akhir. “Farmasi sudah dibersihkan, sedang finishing. Ruang cuci darah, lumpur sudah dikeluarkan, ini tinggal disikat dipel,” tambahnya.
Setelah UGD dan layanan hemodialisa, ruang Poli Rawat Jalan menjadi fokus pembersihan berikutnya. Andika berharap ruangan penting lainnya, seperti ICU, laboratorium, dan radiologi, dapat segera beroperasi untuk menunjang kebutuhan masyarakat.
Dari sisi dukungan eksternal, tim TNI AL dari Kodaeral I Belawan yang dipimpin Kapt Laut PM Suherman menegaskan bahwa RSUD Aceh Tamiang merupakan fasilitas vital yang harus dipulihkan secepat mungkin. Ia mengatakan personel TNI dan tim farmasi telah menyeleksi obat-obatan yang masih layak digunakan.
“Untuk obat-obat yang masih bisa diamankan, kita bekerja dengan pihak rumah sakit bagian farmasi mana yang bisa digunakan. Jadi kami memila-milah mana yang bisa digunakan untuk berikutnya dan mana yang tidak bisa digunakan,” ujarnya.
Sejak pekan pertama pascabanjir, ratusan personel TNI bekerja membersihkan area rumah sakit. Kendaraan yang tersangkut dan menutup akses masuk akibat terbawa arus banjir juga telah dipindahkan secara manual.
Dandim 0117/Aceh Tamiang, Letkol Arm Raden Subhi Fitra Jaya, menjelaskan kondisi awal rumah sakit setelah bencana, Sabtu, 6 Desember 2025. Ia menyebut bangunan tertutup lumpur setebal 40 cm yang sudah mulai mengeras, sementara berbagai peralatan dan barang di dalamnya mengalami kerusakan akibat diterjang banjir.
Sumber: