Promosikan Batik Motif Bunga dan Bomba, FFF: Desainnya Kami Buat Lebih Simpel, Elegan, dan Chic

Rehearsal BTN Fashion Week Ronakultura.-Foto: sultengprov.go.id-
Jakarta, Disway.id - Desainer asal Sulawesi Tengah (Sulteng) yang kini berkarya di Jakarta, Febry Ferry Fabry atau akrab disapa FFF mengaku senang berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulteng untuk mempromosi kain lokal khas daerah ke panggung nasional. Ia menyebut, koleksi bertema Asmara ini merupakan bagian dari perayaan 10 tahun brand FFF dan konsisten menggunakan tenun ikat Donggala, khususnya motif bomba yang kaya filosofi.
“Untuk show kali ini, kami tampilkan motif bunga atau bomba. Desainnya kami buat lebih simpel, elegan, dan chic agar bisa digunakan oleh siapa saja dalam berbagai kesempatan," kata Ferry dalam keterangannya seperti dikutip dari laman resmi sultengprov, Minggu (1/6/2025).
Ferry mengatakan, ini merupakan bagian untuk terus melestarikan kain tenun lokal di tengah masyarakat yang kian modern.
"Ini bagian dari misi kami agar kain tenun bisa benar-benar hidup di tengah masyarakat modern,” kata Ferry.
Kolaborasi antara Dekranasda Sulteng dan desainer muda seperti Ferry menjadi langkah nyata untuk menjembatani budaya dan industri kreatif. Kain tradisional tidak lagi hanya menjadi simbol warisan, tetapi juga identitas yang bisa dikenakan dengan bangga oleh semua kalangan.
Sebelumnya, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Tengah mempromosi kain lokal khas daerah ke panggung nasional. Kali ini, Dekranasda Sulteng memperkenalkan Batik Bomba, kain tenun khas Donggala, dalam gelaran Rehearsal BTN Fashion Week Ronakultura di Jakarta, Sabtu 31 Mei 2025.
Dalam ajang ini, Dekranasda Sulteng menggandeng desainer asal Sulteng yang kini berkarya di Jakarta, Febry Ferry Fabry atau akrab disapa FFF, untuk menampilkan karya bertema “Asmara” yang memasuki satu dekade eksistensinya tahun ini.
Ketua Dekranasda Sulawesi Tengah, Sry Nirwanti Bahasoan, hadir langsung mendukung peragaan busana tersebut. Sry mengapresiasi atas kolaborasi ini yang dinilainya mampu membawa tenun tradisional Sulteng lebih dekat dengan generasi muda dan pasar fashion modern.
“Kami sangat mendukung karya Febry, atau FFF. Desainnya casual dan bisa digunakan di berbagai suasana, ke mal, jalan-jalan, bahkan untuk nongkrong. Ini membuat anak muda tidak risih memakai tenun,” kata Sry Nirwanti.
Sumber: