Angka Kemiskinan di Sulteng Turun, Gubernur Anwar Hafid Dorong Program Inklusif Lintas Sektor

Angka Kemiskinan di Sulteng Turun, Gubernur Anwar Hafid Dorong Program Inklusif Lintas Sektor

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid.-Foto: sultengprov.go.id-

Palu, Disway.id – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid mengatakan,  tingkat kemiskinan di wilayahnya pada tahun 2025 tercatat sebesar 10,92 persen. Angka ini mengalami penurunan 0,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 11,04 persen.

"Terjadi penurunan 0,12 persen, kami terus berupaya menekan angka kemiskinan hingga ke angka terendah melalui berbagai kebijakan program," kata Anwar Hafid di Kota Palu, Sulteng, Selasa, 5 Agustus 2025.

Gubernur Anwar menyebutkan, pada Maret 2025, jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tengah tercatat sebanyak 356,19 ribu jiwa. Angka ini turun jika dibandingkan dengan data September 2024 yang mencapai 358,33 ribu jiwa.

Meski penurunan tersebut masih tergolong kecil, Anwar menegaskan bahwa pemerintah daerah terus mendorong upaya nyata untuk menanggulangi kemiskinan melalui langkah-langkah strategis dan berkelanjutan.

Di masa kepemimpinan Gubernur Anwar Hafid dan Wakil Gubernur Reny Lamadjido, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengembangkan sembilan prioritas pembangunan melalui konsep “Berani” (akronim dari Bersama Anwar Reny), yang meliputi: Berani Cerdas, Berani Sehat, Berani Sejahtera, Berani Lancar, Berani Menyala, Berani Makmur, Berani Berkah, Berani Harmoni, dan Berani Berintegritas.

Anwar menjelaskan bahwa keseluruhan agenda pembangunan daerah ini bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat yang didukung oleh infrastruktur memadai.

"Isu kemiskinan menjadi prioritas untuk dientaskan. Guna menekan jumlah penduduk miskin kami butuh kolaborasi lintas sektor yang kuat supaya pendapatan masyarakat meningkat," ujarnya.

Pemprov Sulteng, lanjut Anwar, terus menggenjot implementasi program-program strategis untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan, dengan menekankan pentingnya akses pelayanan dasar.

"Pelayanan dasar salah satu kunci dalam menekan angka kemiskinan masyarakat, di antaranya intervensi penguatan sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi," katanya.

Dalam sektor pendidikan, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dilakukan sejak tingkat dasar hingga perguruan tinggi, guna menghasilkan generasi yang cerdas dan kompetitif.

Sementara itu, pelayanan kesehatan dipastikan dapat dijangkau seluruh masyarakat tanpa diskriminasi, serta diiringi dengan program pemberdayaan untuk meningkatkan keterampilan dan memperluas akses terhadap lapangan pekerjaan.

"Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat harus diintervensi dari hulu ke hilir, maka peran semua pihak sangat dibutuhkan dalam membangun daerah," kata dia.

Sumber: