Wapres Gibran Tinjau Poso Pascagempa, Disambut Gubernur Anwar Hafid

Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, bersama Ketua TP PKK, Sry Nirwanti Bahasoan, menyambut kedatangan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka di Bandara Kasiguncu, Poso, Jumat (22/8/2025). -Foto: Istimewa-
Palu, Disway.id - Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, bersama Ketua TP PKK, Sry Nirwanti Bahasoan, menyambut kedatangan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka di Bandara Kasiguncu, Poso, Jumat (22/8/2025). Kehadiran Wapres tersebut menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat Poso yang tengah berusaha bangkit pascagempa.
Penyambutan juga dihadiri Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi dan Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Agus Nugroho. Kehadiran mereka mencerminkan sinergi pemerintah daerah bersama TNI dan Polri, sekaligus menegaskan kehadiran negara di tengah rakyat saat bencana terjadi.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Anwar menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kedatangan Wapres Gibran yang secara langsung meninjau daerah terdampak.
“Kehadiran Bapak Wakil Presiden adalah bukti nyata kepedulian pemerintah pusat kepada Sulawesi Tengah, sekaligus memberi semangat bagi masyarakat untuk tetap tabah dan bangkit kembali,” ujar Anwar.
Usai acara penyambutan, Wapres dijadwalkan meninjau beberapa titik terdampak gempa sekaligus berinteraksi dengan warga yang berada di lokasi pengungsian. Kunjungan ini diharapkan memperkuat koordinasi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dalam mempercepat pemulihan di Poso.
Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Poso terjadi pada Minggu, 17 Agustus 2025, sekitar pukul 06.38 WITA. Awalnya dilaporkan berkekuatan magnitudo 6,0, namun diperbarui menjadi 5,8. Pusat gempa berada di laut, 13 kilometer barat laut Kota Poso, dengan kedalaman 10 kilometer.
Guncangan dirasakan kuat di sejumlah wilayah, termasuk beberapa kecamatan di Poso. Peristiwa ini terjadi bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke-80, menimbulkan kepanikan masyarakat yang sedang bersiap mengikuti upacara maupun beribadah.
Salah satu lokasi terdampak paling parah adalah Gereja Elim, ketika atap bangunan roboh menimpa jemaat yang tengah beribadah. Akibatnya, sedikitnya 10 orang mengalami luka.
Secara keseluruhan, dilaporkan 29 hingga 44 orang luka-luka dan dua orang meninggal dunia akibat bencana tersebut. Kerusakan juga melanda 188 rumah dengan tingkat kerusakan bervariasi, 27 tempat ibadah, dua sekolah dasar, satu kantor desa, serta satu polindes.
Wilayah terdampak tersebar di lima kecamatan, meliputi sedikitnya 13 desa, antara lain Masani, Tokorondo, Lape, Weralulu, serta beberapa desa di Kecamatan Lore Peore dan Pamona Puselemba. Selain gempa utama, tercatat terjadi rentetan gempa susulan sebanyak 25 hingga 57 kali.
Sumber: