Perang Prabowo Melawan TBC: Indonesia Target Bebas 2030

Perang Prabowo Melawan TBC: Indonesia Target Bebas 2030

Setiap jam, 14 warga Indonesia meninggal akibat Tuberkulosis (TBC).-Foto: Ilustrasi, Disway Group-

Jakarta, Disway.id - Setiap jam, 14 warga Indonesia meninggal akibat Tuberkulosis (TBC). Jika dihitung, angka ini setara dengan sekitar 125 ribu kematian per tahun. Fakta tersebut mendorong pemerintah meluncurkan Program Cepat Tuntas TBC: Indonesia Bebas Tuberkulosis 2030, sebuah langkah ambisius untuk menyingkirkan penyakit menular ini dari Tanah Air.

----------------------------------------------------------------------------

Diperkirakan ada 1,09 juta kasus TBC baru setiap tahun di Indonesia, dengan lebih dari 800 ribu di antaranya terdeteksi sebagai kasus baru. Padahal, kematian akibat TBC sejatinya bisa dicegah. Hingga kini, Indonesia masih menjadi negara dengan beban kasus TBC tertinggi kedua di dunia, setelah India. Penyakit ini tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga mengurangi produktivitas, terutama pada kelompok usia 15–54 tahun yang menyumbang 67% kasus.

Melihat kondisi tersebut, Presiden Prabowo Subianto menjadikan penanganan TBC sebagai prioritas nasional. Program pemerintah tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk menciptakan sumber daya manusia sehat dan tangguh menuju Indonesia Emas 2045.

Sejak dilantik pada Oktober 2024, Prabowo menunjukkan komitmen nyata dengan memasukkan program penanganan TBC 2025 ke dalam agenda Quick Win pemerintah. Program ini mengedepankan hasil cepat, terukur, dan berbasis kolaborasi lintas sektor. Dengan dukungan teknologi serta pendekatan komunitas, targetnya menurunkan angka TBC hingga 80% pada 2030 dan mencapai eliminasi penuh.

Latar Belakang Penanganan TBC

Upaya pengendalian TBC di Indonesia telah berlangsung sejak awal kemerdekaan. Pada 2021, Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpres Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, yang menjadi pijakan strategi nasional hingga 2024. Dokumen ini menargetkan penurunan insiden menjadi 65 per 100 ribu penduduk dan angka kematian 6 per 100 ribu penduduk pada 2030. Namun, pandemi COVID-19 sempat memperlambat capaian, dengan penurunan deteksi kasus hingga 40% pada periode 2020–2021.

Di era pemerintahan Prabowo, strategi tersebut diperkuat melalui pendekatan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Dengan latar belakang militer yang menekankan disiplin dan ketepatan, Prabowo memperluas strategi dengan mengintegrasikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Anggaran untuk TBC pun meningkat drastis, mencapai 20 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Menurut data WHO Global TB Report 2023, Indonesia mencatat 1,06 juta kasus TBC dengan insidensi 385 per 100 ribu penduduk. Target pemerintah pada 2025 adalah menemukan 90% kasus (sekitar 981 ribu), memastikan 95% pasien memulai pengobatan (932 ribu kasus), serta mencapai tingkat keberhasilan 90% untuk TBC sensitif obat (SO) dan 80% untuk TBC resisten obat (RO).

Anggaran Penanggulangan TBC 2025

Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp2,4 triliun untuk program penanganan TBC tahun 2025. Jumlah ini naik sekitar Rp200 miliar dibandingkan alokasi tahun 2024 yang mencapai Rp2,2 triliun.

Dengan langkah strategis ini, Indonesia diharapkan mampu mempercepat eliminasi TBC dan menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam perang melawan penyakit menular mematikan tersebut.

Baca selengkapnya di sini: https://disway.id/read/893729/bebas-tuberkulosis-2030

Sumber: