Pemprov Sulteng dan Badan Bahasa Perkuat Pengawasan Bahasa Indonesia

Pemprov Sulteng dan Badan Bahasa Perkuat Pengawasan Bahasa Indonesia

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendisdakmen Pemprov Sulteng menandatangani kerja sama pengawasan penggunaan bahasa Indonesia sekaligus komitmen melestarikan bahasa daerah-Foto: Antara-

Palu, Disway.id – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendisdakmen) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menandatangani kerja sama pengawasan penggunaan bahasa Indonesia sekaligus komitmen melestarikan bahasa daerah. Kepala Badan Bahasa Kemendisdakmen Hafidz Muksin menyebut langkah ini sebagai wujud nyata menjaga kedaulatan bangsa melalui bahasa.

“Sebagai bangsa yang besar, bahasa menunjukkan bangsa. Bahasa Indonesia telah terbukti berkontribusi luar biasa dalam mempersatukan bangsa,” ujarnya saat Konsolidasi Daerah Pengawasan Bahasa Indonesia di Palu, Kamis (25/9/2025).

Hafidz menjelaskan, Kemendisdakmen telah menerbitkan Permendisdakmen Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pedoman Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia. Regulasi ini, katanya, bukan hanya aturan administratif, melainkan bentuk konsolidasi, koordinasi, dan komitmen bersama pemerintah pusat dan daerah.

Dalam kesempatan itu, penandatanganan dilakukan bersama Pemprov Sulteng, pemerintah kabupaten/kota, serta sejumlah perguruan tinggi di Sulawesi Tengah.

“Kerja sama ini menunjukkan komitmen nyata dalam mengutamakan bahasa Indonesia sekaligus menjaga kelestarian bahasa daerah,” tambah Hafidz.

Kepala Balai Bahasa Sulteng, Syarifuddin, menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah. Menurutnya, koordinasi yang dilakukan melalui konsolidasi daerah menjadi langkah penting untuk memperkuat kedaulatan bahasa Indonesia, melindungi bahasa daerah, sekaligus menyiapkan strategi menghadapi penggunaan bahasa asing.

“Kolaborasi ini penting untuk menjaga keseimbangan: mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menyesuaikan diri dengan perkembangan global,” kata Syarifuddin.

Sumber: