Sulteng, Disway.id - Pengukuhan pengurus baru Ikatan Mahasiswa (IMA) Sulawesi Tengah (Sulteng) Makassar tidak hanya menjadi ajang seremonial saja tetapi juga strategi Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam membina dan merawat potensi intelektual muda di luar daerah. Lewat IMA, pemerintah ingin memperkuat jaringan diaspora Sulteng untuk berkontribusi aktif terhadap pembangunan daerah dari tanah rantau.
Pengukuhan dilakukan langsung oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Tengah, Arfan. Pengukuhan itu dilakukan di Baruga Anging Mammiri, Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 5 Juli 2025.
“Mahasiswa yang menuntut ilmu di luar daerah adalah aset. Mereka adalah duta Sulawesi Tengah, dan kehadiran IMA harus menjadi pusat pembinaan karakter, intelektualitas, dan kepemimpinan,” ujar Kepala Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tengah, Arfan dikutip dari theopini, Minggu (6/7/2025).
Dia menekankan, pentingnya semangat berjuang dan mengabdi tetap hidup di tengah perantauan. Dia mengatakan, IMA bukan hanya wadah silaturahmi, tapi juga pusat pertumbuhan calon-calon pemimpin bangsa yang peka terhadap persoalan masyarakat.
Dia juga mengaitkan peran mahasiswa rantau dengan prioritas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sebagaimana tertuang dalam program unggulan Sulteng Nambaso yang fokus pada akses pendidikan bagi keluarga kurang mampu.
“Pemerintah hadir untuk memastikan tidak ada anak Sulteng yang tertinggal karena ekonomi. Kita ingin membangun ekosistem pendidikan yang inklusif dan menjangkau seluruh lapisan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, ia pun menyampaikan ucapan selamat kepada ketua IMA Sulawesi Tengah Makassar periode 2025–2026 terpilih, Muhammad Afdhal Syahputra, beserta seluruh pengurus. Ia berharap, kepengurusan baru mampu menyusun program kerja yang adaptif terhadap isu mahasiswa dan tetap membumi dalam implementasinya.
“Bangun sinergi dengan pemerintah, dunia usaha, serta organisasi lain. Jadikan IMA sebagai tempat bertumbuh, dan berkontribusi, bukan hanya bagi anggotanya, tetapi juga bagi Sulawesi Tengah secara luas,” pungkasnya.
Dia berharap, seluruh mahasiswa Sulawesi Tengah di Makassar untuk terus belajar, bermimpi besar, dan tak melupakan asal-usulnya.
“Kalian adalah wajah Sulawesi Tengah di tanah orang. Bawa pulang perubahan, bukan sekadar gelar,” katanya.