Palu, Disway.id - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid menemui peserta aksi unjuk rasa dari Aliansi BEM Nusantara Sulawesi Tengah yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur. Dalam kesempatan itu, Gubernur membuka ruang dialog terbuka guna merespons berbagai tuntutan mahasiswa.
Dalam orasinya, mahasiswa menyoroti sejumlah isu, termasuk perlunya evaluasi Program Berani Cerdas, pentingnya pemerataan pembangunan, serta penanganan serius terhadap aktivitas pertambangan tanpa izin (PETI).
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Anwar menegaskan tetap berpegang teguh pada pelaksanaan Nawacita BERANI, sebuah program prioritas Pemprov Sulawesi Tengah yang saat ini sedang difinalisasi dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Program ini kami evaluasi setiap hari agar tetap tepat sasaran,” ujar Anwar.
Anwar juga mengatakan, melalui Program Berani Cerdas, pemerintah telah menyalurkan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada 872 mahasiswa dari total 80.000 pendaftar. Bantuan tersebut dilaksanakan dalam empat tahap, dengan penyaluran terakhir menjangkau 323 mahasiswa.
Selain itu, pembangunan infrastruktur terus dipacu lewat Program Berani Lancar, salah satunya melalui pembukaan ruas jalan di kawasan Balantak, Kabupaten Banggai.
Kemajuan juga terlihat pada aspek elektrifikasi desa melalui Program Berani Menyala. Hingga kini, jumlah desa yang belum teraliri listrik tinggal 86 desa saja.
Terkait perhatian mahasiswa terhadap isu pertambangan ilegal, Gubernur mengumumkan telah dibentuk Satuan Tugas Khusus guna mempercepat dan mengoordinasikan penanganan PETI secara menyeluruh.
Gubernur pun mengajak para mahasiswa untuk terus mengawal implementasi Nawacita BERANI demi kemajuan Sulawesi Tengah.
“Kolaborasi adalah kunci. Kami butuh peran serta semua elemen masyarakat,” tegasnya.