Polda Sulteng Beri Layanan Kesehatan untuk Anak Disabilitas di SLB Huntap Tondo

Sulteng melalui Biddokkes menggelar layanan kesehatan bagi anak-anak penyandang disabilitas dan tenaga pendidik di Sekolah Luar Biasa (SLB) Huntap Tondo, Kota Palu.-Foto: Antara-
Palu, Disway.id - Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) menggelar layanan kesehatan bagi anak-anak penyandang disabilitas dan tenaga pendidik di Sekolah Luar Biasa (SLB) Huntap Tondo, Kota Palu.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin hadir lebih dekat untuk membantu masyarakat, khususnya anak-anak penyandang disabilitas yang membutuhkan perhatian khusus dalam aspek kesehatan,” ujar Iptu Aryaningtyas Bintarini dari Biddokkes dikutip dari Antara, Jumat (10/10/2025).
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari Bakti Kesehatan (Baktikes) yang digagas oleh Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional. Program ini juga menjadi bentuk nyata komitmen Polri dalam memperkuat pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Menurut Aryaningtyas, bakti kesehatan menjadi wujud kepedulian Polri terhadap kelompok rentan, terutama anak-anak berkebutuhan khusus, agar mereka memperoleh akses layanan medis yang layak.
Layanan yang diberikan mencakup pemeriksaan kesehatan umum bagi siswa dan guru, fisioterapi bagi anak-anak dengan gangguan gerak, serta pemberian obat-obatan sesuai hasil pemeriksaan. Selain itu, tim juga menyalurkan alat bantu priglet dan buku braille bagi siswa tunanetra untuk menunjang proses belajar di sekolah.
Tak hanya pemeriksaan medis, tim Biddokkes turut memberikan edukasi kesehatan, mencakup pola hidup bersih, perawatan diri, dan panduan sederhana bagi guru dalam mendampingi siswa disabilitas di lingkungan sekolah.
“Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap kesehatan anak-anak SLB,” katanya.
Ia menambahkan, kehadiran tim medis disambut antusias oleh para guru dan siswa. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan agar manfaatnya semakin luas, terutama bagi anak-anak dengan keterbatasan fisik maupun sensorik.
Sumber: