Pemprov Sulteng Dorong Penguatan Literasi Penyiaran bagi Perempuan dan Keluarga untuk Cegah Hoaks

Pemprov Sulteng Dorong Penguatan Literasi Penyiaran bagi Perempuan dan Keluarga untuk Cegah Hoaks

Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tengah (Sulteng) Reny A Lamadjido.-Foto: Istimewa-

Palu, Disway.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) terus mengupayakan peningkatan literasi penyiaran, khususnya bagi kelompok perempuan, dan keluarga, sebagai langkah antisipatif terhadap maraknya hoaks.

“Duta KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) bertugas memberikan edukasi dan literasi sebagai antisipasi dini terhadap penyebaran hoaks,” kata Wakil Gubernur Sulteng Reny Lamadjido dikutip dari Antara, Kamis (20/11/2025).

Pernyataan itu disampaikan saat menerima kunjungan pengurus KPID Sulteng yang dipimpin Ketua KPID, Andi Kaimuddin. Pertemuan tersebut membahas peran strategis program Kelompok Perempuan Peduli Siaran (KPPS).

Reny menilai, KPPS merupakan program yang tepat sasaran karena langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Ia juga menekankan bahwa kebiasaan masyarakat menonton televisi kini semakin berkurang, padahal konten televisi telah melewati proses penyaringan ketat sehingga informasi yang disampaikan lebih terjamin dan memiliki unsur edukasi.

Ketua KPID Sulteng Andi Kaimuddin menjelaskan, KPPS merupakan program unggulan dan telah dijalankan secara aktif oleh KPID hingga mendapatkan apresiasi dari KPI Pusat.

“Sangat penting peran perempuan sebagai penyaring informasi di lingkungan keluarga,” ujarnya.

Ia menegaskan, perempuan memegang posisi strategis dalam memastikan keluarga menerima informasi yang sehat dan berkualitas. Hal ini menjadi krusial karena perempuan dan anak termasuk kelompok yang paling rentan terpapar hoaks.

Andi juga berharap dukungan tokoh perempuan Sulteng, termasuk Wakil Gubernur dan Ketua Tim Penggerak PKK Sulteng Sry Nirwanti Bahasoan, untuk menjadi Duta KPID.

“Kami berharap keduanya dapat memperkuat edukasi dan literasi kepada masyarakat, mengenai pentingnya pengawasan siaran sejak dini, dimulai dari lingkungan keluarga,” katanya.

Sumber: