BPBD Parimo Dirikan Posko Induk untuk Penanggulangan Bencana

BPBD Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) menyiapkan posko induk.-Foto/Antara-
Parigi, Disway.id - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) menyiapkan posko induk. Hal itu untuk memudahkan koordinasi penanggulangan bencana Sulteng.disway.id/listtag/1369/banjir">banjir yang terjadi di sejumlah wilayah kabupaten tersebut.
"Posko induk selain memudahkan koordinasi, juga sebagai pusat informasi penanggulangan bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong Amiruddin dikutip dari Antara, Kamis 17 April 2025.
Dia mengatakan, dari tiga desa yang terkena banjir pada Senin 14 April 2025, yakni Desa Pebounang Kecamatan Palasa terdampak parah. Pasalnya, enam rumah warga rusak berat, satu rusak ringan.
Selain itu, kata dia, 19 warga terpaksa mengungsi dari 24 jiwa terdampak karena rumah mereka rusak. Kemudian, sambungnya, dua unit jembatan penghubung dusun terputus, bangunan sekolah terdampak, dan jaringan air bersih terputus.
"Kebutuhan mendesak dua desa lainnya yakni Desa Tompo Kecamatan Taopa dan Desa Pande Kecamatan Moutong pelayanan kesehatan serta normalisasi sungai karena desa tersebut hanya terendam," katanya.
Selain membangun posko induk, kata Amiruddin, Pemkab Parigi Moutong juga menyiapkan makanan siap saji untuk kebutuhan makan siang dan makan malam warga Desa Pebounang.
Di Desa Pebounang bantuan logistik hanya dapat diangkut kendaraan roda empat, selanjutnya distribusi logistik ke dusun 5 desa itu hanya bisa dilakukan menggunakan kendaraan roda dua, karena jembatan terputus.
"BPBD telah menyalurkan bantuan berupa survival kit, terpal, makanan siap saji, sembako, pakaian pria dan wanita, selimut, matras serta kebutuhan mendesak lainnyaenggunakan sepeda motor," kata Amiruddin.
Selama masa darurat, kata dia, Pemkab Parigi Moutong konsisten melayani kebutuhan makanan siap saji untuk warga terdampak banjir. Data sementara Pemkab Parigi Moutong, sekitar 281 jiwa terdampak pada tiga desa yakni Desa Pebounang enam kepala keluarga (KK), lima KK di antaranya mengungsi, kemudian Desa Tompo sekitar 537 KK terdampak dan Desa Pande 30 KK terdampak.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten ini akibat intensitas hujan sedang hingga lebat pada Senin 14 April 2025.
Sumber: