Pemkab Tolitoli Ajak OPD dan Masyarakat Sinergi Tekan Angka Stunting

Pemkab Tolitoli Ajak OPD dan Masyarakat Sinergi Tekan Angka Stunting

Petugas kesehatan menimbang berat badan anak di Posyandu.-Foto: Ilustrasi/Antara-

Tolitoli, Disway.id - Pemerintah Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, mengajak semua organisasi perangat daerah (OPD) dan masyarakat untuk bersinergi menurunkan angka stunting. Pentingnya sinergi semua stakehholder termasuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) setempat dalam penanganan stunting di Kabupaten Tolitoli.

"Tentunya ada langkah-langkah guna mendukung percepatan penurunan stunting dengan berkolaborasi bersama BKKBN," kata Wakil Bupati Tolitoli Muhammad Besar Bantilan melalui keterangannya, Sabtu 19 April 2025.

Dia mengatakan, pendampingan secara intensif terhadap keluarga juga menjadi salah satu fokus pemerintah daerah (pemda) dalam menangani stunting. maka itu, kata dia, sejumlah program BKKBN harus diterapkan.

"Tahun ini TPPS Tolitoli akan mengimplementasikan sejumlah program dari BKKBN yakni Genting, Tamasya, Sebaya, Kerabat, Gati, dan Gempita, yang semuanya bentuk kolaborasi lintas sektor dalam menangani stunting," tuturnya.

Besar menuturkan, saat ini upaya penanganan stunting di Tolitoli berhasil meraih penghargaan dari pemerintah pusat.

"Ke depan semua upaya berkelanjutan tetap diperlukan guna menurunkan angka stunting hingga mencapai rata-rata nasional," katanya.

Menurutnya, pemerintah daerah dan stakeholder lainnya terus senantiasa bersinergi baik dari desa, kelurahan, kecamatan hingga organisasi perangkat daerah teknis terkait.

"Komitmen kami bisa mengentaskan stunting yang saat ini masih berada di kisaran 700 anak, sehingga sinergi dan kolaborasi dari semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan," kata Besar.

Besar berharap masyarakat yang memiliki anak usia balita dapat melakukan pencegahan stunting sejak kehamilan hingga anaknya berusia dua tahun. Kata dia, kerja sama yang solid dan kesadaran kolektif, pemerintah daerah optimistis angka stunting dapat terus ditekan demi mewujudkan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas.

"Kalau bisa para ibu ini rutin membawa anaknya ke posyandu sehingga tumbuh kembang anaknya dapat terus dipantau secara berkelanjutan," katanya.

Berdasarkan hasil pengukuran status gizi balita pada bulan November 2024 di Kabupaten Tolitoli melalui aplikasi e-PPGBM dari jumlah balita sebesar 13.391 balita ditemukan prevalensi angka stunting pendek dan sangat pendek pada balita sebesar 743 balita atau 6,6 persen.

Wilayah kasus stunting terbanyak di Kecamatan Ogodeide yaitu sebanyak 110 balita atau 18 persen, Basidondo sebanyak 106 balita atau 16,3 persen, Dampal Selatan 108 balita atau 9,2 persen, dan Lampasio 83 balita atau 9,0 persen.

Sumber: