Pemkab Sigi Libatkan Seluruh OPD untuk Tangani Lonjakan Kasus Stunting

Pemkab Sigi Libatkan Seluruh OPD untuk Tangani Lonjakan Kasus Stunting

Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Sigi Moh Rizal Intjenae.-Foto: Istimewa-

Palu, Disway.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) guna menyusun rencana aksi yang lebih menyeluruh dan terkoordinasi dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

Bupati Sigi, Moh Rizal Intjenae menatakan, pentingnya membangun komitmen bersama dalam menyusun perencanaan anggaran yang tepat sasaran dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya stunting.

"Jadi stunting masih menjadi isu penting yang harus diselesaikan saat ini sebab bisa menjadi ancaman utama terhadap kualitas manusia dan juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa khususnya di Kabupaten Sigi," kata Rizal dalam kegiatan pra-musrenbang tematik stunting Kabupaten Sigi tahun 2025 yang digelar di Desa Kalora, Kecamatan Kinovaro seperti dikutip dari Antara, Rabu, 20 Agustus 2025.

Rizal menjelaskan, sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, forum rembuk stunting yang sebelumnya merupakan bagian dari perencanaan pembangunan desa, kini telah terintegrasi ke dalam proses pra-musrenbang tematik.

"Ini tentunya bertujuan untuk menyatukan upaya pencegahan dan penanganan stunting sebagai bagian integral dari pembangunan secara keseluruhan, tidak hanya fokus pada sektor kesehatan," ucapnya.

Ia menyoroti bahwa prevalensi stunting di Sigi mengalami peningkatan signifikan pada 2024, yakni naik dari 26,4 persen menjadi 33 persen.

"Kami berharap upaya penanganan stunting di Sigi tidak dilaksanakan secara parsial tetapi diperlukan upaya kolaboratif lintas sektor, mulai dari intervensi spesifik hingga intervensi sensitif," sebutnya.

Bupati Rizal menambahkan bahwa musrenbang tematik stunting tahun ini diharapkan menjadi forum penting untuk memastikan setiap program dan kegiatan dari perangkat daerah berjalan selaras dengan fokus wilayah dan target sasaran prioritas. Hal ini mencakup pendataan, pendampingan, survei, hingga proses audit kasus stunting.

"Ke depan ini menjadi perhatian semua pihak dalam mengejar target nasional sebesar 14 persen pada 2024 sangat diperlukan komitmen baik tingkat kabupaten, kecamatan sampai dengan desa, OPD terkait, para camat, kepala desa, tim penggerak PKK dan organisasi profesi lainnya harus maksimal dalam menjalankan fungsi dan perannya masing-masing," katanya.

Rizal tetap optimis bahwa dengan kolaborasi dan partisipasi dari berbagai pihak, tantangan stunting dapat ditangani secara menyeluruh.

"Keberhasilan suatu program tidak hanya akan mendukung pencapaian SDGs tapi memastikan generasi muda di Sigi tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan," ujarnya.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan tahun 2024, Kabupaten Sigi mencatatkan peningkatan kasus stunting menjadi 33 persen. Padahal, dalam tiga tahun sebelumnya (2021–2023), angka stunting di daerah ini terus menunjukkan tren penurunan. Namun pada 2024 terjadi lonjakan sebesar 6,6 persen.

Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, lima daerah tercatat mengalami peningkatan kasus stunting di tahun yang sama, yakni Buol (36,9 persen), Sigi (33 persen), Banggai Kepulauan (28,4 persen), Banggai Laut (26,6 persen), dan Kota Palu (25,6 persen).

Sumber: