Kehati Anugerahkan ESG Award 2025 kepada 17 Perusahaan Keuangan dan Investasi Ramah Lingkungan

Jumat 01-08-2025,09:10 WIB
Reporter : Mihardin
Editor : Mihardin

Riki mencatat bahwa tren global investasi berkelanjutan terus meningkat, termasuk di Indonesia. Hingga akhir 2024, dana kelolaan bertema ESG telah mencapai Rp9 triliun. Meski demikian, masih ada tantangan besar, seperti belum wajibnya pelaporan ESG di banyak perusahaan dan meningkatnya praktik greenwashing.

“Sebagian investor juga ragu menunda keuntungan, terutama saat pasar volatil sehingga terkadang ESG funds relatif underperform ketimbang funds konvensional,” katanya.

Ia menegaskan bahwa penguatan pelaporan dan pemanfaatan teknologi dalam investasi ESG dapat membantu mengatasi tantangan tersebut sekaligus membuka peluang baru dalam merespons krisis iklim.

Penjurian Independen dan Ketat

Selain Riki, proses penilaian juga melibatkan enam anggota dewan juri independen, yaitu Agus Salim (Prasetiya Mulya), Demetrius Ari Pitojo (Komisaris Independen Verdhana Sekuritas Indonesia), Ariani Vidya Sofjan (Komisaris Independen Danareksa), Ongki Kurniawan (CEO Skor Technologies), Cyril Noerhadi (Dewan Pengawas INA), dan Edwin Syahruzad (eks Direktur PT SMI periode 2019–2024).

Cyril Noerhadi selaku Ketua Dewan Juri menjelaskan bahwa perusahaan yang tercatat sebagai konstituen Indeks SRI-KEHATI dan berhasil menerapkan ESG secara optimal menjadi kandidat kuat penerima penghargaan. “Untuk investor, diberikan atas kepeloporan manajer investasi, asuransi, dana pensiun dengan jumlah produk ESG, AUM, serta integrasi aspek ESG dalam strategi perusahaan dan praktek investasi,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa integritas dan objektivitas dalam proses seleksi sangat dijaga. “Kami menjunjung tinggi kredibilitas penghargaan dengan menjaga kerahasiaan seluruh data dan informasi yang dikumpulkan. Data tersebut semata-mata digunakan untuk proses penilaian secara objektif dan independen, hingga akhirnya diumumkan secara resmi dalam malam penganugerahan ESG Award 2025 by KEHATI pada 31 Juli mendatang,” imbuhnya.

Ragam Kategori dan Makna Penghargaan

Kategori Best Impact Entrepreneur diberikan kepada pelaku UMKM yang menjalankan model bisnis berbasis ESG.

Sementara Best Investor on Impact Investment ditujukan bagi institusi seperti modal ventura, corporate venture capital, atau investor filantropi yang mendukung usaha berdampak dan mengintegrasikan ESG dalam setiap keputusan investasinya.

Kategori Best Issuer/Borrower ditujukan bagi perusahaan pelopor dalam penerbitan instrumen keuangan berkelanjutan—seperti obligasi hijau, green loan, sustainability bond, dan blended finance—yang berdampak besar terhadap keberlanjutan.

Sementara Best Investor/Creditor adalah bagi institusi pembiaya proyek berkelanjutan dengan dampak signifikan terhadap ESG.

Kategori terakhir, Best Facilitator, diberikan kepada pihak-pihak yang berperan aktif sebagai penggerak ESG melalui berbagai proyek, kegiatan, maupun publikasi yang mendukung prinsip keberlanjutan.

“Para pemenang adalah mereka yang berkomitmen penuh mendukung prinsip ESG dari sisi investasi, strategi, pembiayaan, dan inovasi luar biasa, dengan dampak positif bagi keberlanjutan. Apresiasi ini diharapkan menjadi pemantik bagi usaha lain untuk terus mendorong implementasi ESG,” kata Cyril.

Penghargaan Khusus untuk Emil Salim

Dalam acara yang sama, KEHATI juga memberikan penghargaan “Inspirator Investasi Berkelanjutan” kepada Prof. Dr. Emil Salim atas kontribusinya dalam membangun fondasi ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Kategori :