Isu Publik Disuarakan Tokoh Agama, Presiden Siap Bertindak

Selasa 02-09-2025,12:44 WIB
Reporter : Mihardin
Editor : Mihardin

Jakarta, Disway.id - Para tokoh lintas agama menyatakan Presiden Prabowo Subianto telah menerima dan merespons aspirasi masyarakat dalam pertemuan di Istana Merdeka, Senin, 1 September 2025. Pertemuan ini dihadiri oleh pimpinan organisasi keagamaan besar, seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), PGI, MATAKIN, Wahdah Islamiyah, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia.

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf menyebut, pertemuan ini merupakan inisiatif dari para tokoh agama untuk menyuarakan harapan umat.

“Kami punya kebutuhan untuk menyampaikan apa yang menjadi aspirasi dari umat kami masing-masing, yang merupakan aspirasi dari masyarakat, aspirasi rakyat,” ujarnya.

Ia menilai, Prabowo tidak hanya mendengar, tetapi juga mulai melakukan langkah konkret untuk menindaklanjuti aspirasi yang ada.

“Sudah jelas bahwa harapan-harapan dan tuntutan-tuntutan sudah didengar, dipahami, dan benar-benar sedang diupayakan pemenuhannya secara sistematis dan strategis,” tambah Yahya.

Ketua PGI, Jacklevyn Frits Manuputty, mengapresiasi keterbukaan Presiden dalam menanggapi berbagai isu.

“Kami sangat berharap bahwa modal pertemuan dan keguyuban ini bisa juga didorong ke tengah masyarakat, sehingga kita merajut kembali keguyuban bangsa,” katanya.

Ia menyebut sejumlah isu yang dibahas, mulai dari pajak, korupsi, hingga perilaku pejabat dan tunjangan DPR. Jacklevyn juga menyoroti komitmen Presiden terhadap pengesahan UU Perampasan Aset.

“Presiden juga berjanji, misalnya terkait Undang-Undang Perampasan Aset, beliau akan sungguh-sungguh mengerjakan dan memperjuangkannya bersama dewan,” ujarnya.

Ketua Umum MATAKIN, Budi Santoso Tanuwibowo, menyampaikan pesan Presiden soal pentingnya menjaga kebebasan berpendapat tanpa merusak kepentingan bersama.

“Beliau mengingatkan agar kebebasan berpendapat tidak diperlebar atau disalahgunakan, (karena) yang rugi kita sendiri,” tegas Budi.

Sementara itu, Ustaz Zaitun Rasmin dari Wahdah Islamiyah menjelaskan, pertemuan ini murni inisiatif ormas, bukan undangan Presiden.

“Bapak Presiden tadi mengungkapkan bahwa sebenarnya beliau tidak mengundang 16 ormas. Kamilah yang berinisiatif,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban dalam berbagai aksi unjuk rasa.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia, Wisnu Bawa Tenaya, menyampaikan pesan moral melalui nilai-nilai panca satya dan menyerukan persatuan nasional.

Kategori :