Sigi, Disway.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, mencatat ketersediaan beras di daerahnya mencapai 17.127 ton. Namun stok tersebut masih berada di penggilingan padi karena Pemkab belum memiliki gudang penyimpanan sendiri.
“Pemerintah daerah saat ini memiliki stok beras sebanyak 17.127 ton, tetapi kami tidak memiliki gudang untuk penyimpanan,” kata Bupati Sigi, Moh Rizal Intjenae, saat ditemui di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Minggu (7/9/2025).
Ia menjelaskan, beras tersebut tersebar di sejumlah penggilingan padi di berbagai kecamatan. Kondisi ini membuat Pemkab tidak bisa mengendalikan distribusi apabila pemilik penggilingan menjual beras ke Kota Palu atau daerah lain.
“Kalau masih di penggilingan, pemerintah tidak bisa melakukan intervensi. Harapan kami, petani memenuhi kebutuhan masyarakat Sigi terlebih dahulu sebelum menjual keluar,” ujarnya.
Rizal menyebut Pemkab telah mengusulkan pembangunan gudang beras di Kabupaten Sigi kepada Perum Bulog Sulawesi Tengah. Namun, realisasi rencana tersebut masih menunggu konsistensi Pemkab dalam menjaga ketersediaan padi di wilayahnya.
Terkait harga, Rizal mengatakan beras medium di Sigi saat ini mencapai Rp15.500 per kilogram. Kenaikan harga itu dinilai menguntungkan petani, meski di sisi lain memberatkan masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kami bersyukur harga beras naik karena menyejahterakan petani. Namun bagi konsumen menengah ke bawah, perlu ada operasi pangan dan pasar murah,” jelasnya.
Ia menambahkan, Pemkab bersama Bulog Sulteng menyiapkan langkah stabilisasi dengan menyediakan beras medium kemasan 5 kilogram seharga Rp60 ribu. Bulog juga menyatakan siap membuka gudang untuk mendukung operasi pasar agar harga beras di Sigi kembali normal di kisaran Rp12.500 per kilogram.