Wagub Sulteng Pimpin Upacara Harkitnas ke-117, Renny Bacakan Amanat Menkomdigi Meutya Hafid

Wagub Sulteng Reny A Lamadjido bertindak sebagai inspektur upacara Harkitnas ke-117.-Foto: Pemprov Sulteng-
Palu, Disway.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 dengan khidmat di Lapangan Pogombo, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Selasa (20/5/2025). Upacara ini mengusung tema nasional “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”.
Upacara dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng Reny A Lamadjido yang bertindak sebagai inspektur upacara. Upacara turut dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), perwakilan DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi.
Wagub Renny membacakan amanat resmi Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Meutya Viada Hafid. Ia mengatakan, peringatan Harkitnas bukan sekadar mengenang sejarah, namun juga menjadi titik refleksi dan pembaruan semangat kebangsaan dalam menghadapi tantangan zaman.
“Kebangkitan Nasional yang dimulai pada 20 Mei 1908 adalah tonggak kesadaran kolektif untuk membangun kekuatan sendiri, bukan bergantung pada kekuatan asing. Kini, kita menghadapi tantangan yang berbeda disrupsi teknologi, krisis pangan global, hingga ancaman terhadap kedaulatan digital,” kata Renny membacakan amanat Menteri.
Dalam amanat tersebut juga disampaikan berbagai langkah konkret yang telah diambil dalam 150 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Di antaranya, program makan bergizi gratis untuk jutaan anak Indonesia, pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat, serta penguatan ekosistem digital melalui pendirian pusat pelatihan vokasi dan AI Centre of Excellence di Papua.
Selain itu, sambungnya, pemerintah terus mendorong perlindungan anak di ruang digital melalui regulasi yang adaptif dan berorientasi pada masa depan.
“Seluruh kebijakan ini bertujuan mewujudkan masa depan yang adil dan berpihak pada rakyat. Pemerintah telah menetapkan Asta Cita, delapan misi besar pembangunan nasional, sebagai kompas arah kebangkitan bangsa,” tuturnya.
Sumber: