Palu, Disway.id — Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Sulawesi Tengah tengah menyiapkan program Early Warning Broadcast System (EBS), yakni sistem peringatan dini bencana yang memanfaatkan siaran digital.
“Sistem ini mampu mengirimkan informasi kebencanaan hanya dalam tiga detik setelah kejadian, dan pesan darurat akan langsung muncul di televisi masyarakat,” ujar Ketua KPID Sulteng, Andi Kaymuddin, di Palu dikutip dari Antara, Senin, 15 September 2025.
Program tersebut dipaparkan Andi bersama enam anggota KPID Sulteng saat beraudiensi dengan Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid. Ia menjelaskan, inisiatif ini diharapkan menjadikan Sulteng sebagai daerah pertama di Indonesia yang menerapkan sistem peringatan dini bencana secara nyata melalui penyiaran digital.
Selain EBS, KPID Sulteng juga menyiapkan sejumlah program lain, di antaranya pembentukan kelompok perempuan penyiaran bekerja sama dengan organisasi perempuan dan PKK, program KPID Goes to Campus and School, penyelenggaraan Sekolah P3SPS untuk memperkuat regulasi penyiaran, serta penyediaan iklan layanan masyarakat yang melibatkan 42 radio dan 35 televisi di 13 kabupaten/kota.
Gubernur Anwar Hafid menyampaikan apresiasi sekaligus dukungan penuh terhadap langkah KPID Sulteng. Ia menegaskan pentingnya peran lembaga penyiaran dalam menyediakan informasi terpercaya di tengah maraknya hoaks di media sosial.
Menurutnya, sinergi antarlembaga sangat dibutuhkan untuk membangun masyarakat yang lebih tanggap bencana. “Informasi yang cepat dan akurat adalah kuncinya,” tegasnya.
Pertemuan tersebut ditutup dengan komitmen bersama antara KPID dan Pemprov Sulteng untuk memperkuat kerja sama di bidang penyiaran, literasi media, penanggulangan hoaks, serta penerapan sistem informasi kebencanaan berbasis teknologi penyiaran digital.