Brida Sulteng-Untad Gelar Seminar Riset Pakan Hijauan untuk Konservasi Rusa Timor
Brida Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan) Universitas Tadulako menggelar Seminar Awal Riset Introduksi Pakan Hijauan Rumput dengan Legume Tropik Unggul dan Aplikasinya pada Rusa Timor,-Foto: Pemprov Sulteng -
Palu, Disway.id – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan) Universitas Tadulako menggelar Seminar Awal Riset Introduksi Pakan Hijauan Rumput dengan Legume Tropik Unggul dan Aplikasinya pada Rusa Timor, Jumat, 26 September 2025.
Acara yang dibuka langsung oleh Plt. Kepala Brida Sulteng, Hasim R, dihadiri perwakilan Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulteng, mahasiswa Fapetkan Untad, serta pejabat lingkup Brida.
Kegiatan ini menjadi langkah awal kolaboratif dalam penyediaan pakan hijauan berkualitas dan berkelanjutan guna mendukung konservasi serta budidaya rusa di Sulawesi Tengah.
Rusa Timor Terancam Punah
Peneliti Muhammad Sadik Arifuddin memaparkan bahwa riset ini dilatarbelakangi kondisi rusa timor yang kini masuk kategori terancam punah. Dari lima spesies rusa di Indonesia—rusa timor, rusa sambar, rusa bawean, muntjac, dan rusa totol—populasi rusa timor banyak ditemukan di Sulawesi dan kawasan timur Indonesia.
“Lokasi penelitian kami di Desa Wosu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, dengan populasi sekitar 328 ekor rusa timor di atas lahan penangkaran 25 hektare,” jelas Sadik.
Sebagai hewan ruminansia, rusa memiliki sejumlah keunggulan seperti reproduksi relatif baik, daya adaptasi tinggi, efisiensi penggunaan pakan, hingga berpotensi sebagai sumber protein hewani dan obat tradisional. Namun, persoalan utama saat ini adalah keterbatasan kualitas dan ketersediaan pakan hijauan.
Fokus Tahun Pertama
Menurut Sadik, sebagian besar kebutuhan pakan rusa masih dipenuhi dari luar penangkaran, sehingga tidak seimbang dengan daya tampung lahan yang ada. Karena itu, riset ini diarahkan untuk menemukan formula hijauan yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas rusa timor secara berkelanjutan.
“Tahun pertama riset difokuskan pada pengkajian dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan, produksi, dan nilai nutrisi rumput unggul tropik, serta pengaruh pertanaman campuran rumput Panicum sarmentosum dengan leguminosa herba,” ujarnya.
Dengan ketersediaan pakan hijauan yang lebih berkualitas, diharapkan populasi rusa dapat berkembang optimal sehingga mendukung upaya pelestarian satwa liar endemik tersebut.
Sumber: