BPIH 2026 Akan Turun, Pemerintah Siapkan Strategi Efisiensi di Tengah Dolar Menguat
Calon jemaah haji asal Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), diminta menjaga kesehatan dan kekompakan selama berada di Tanah Suci.-Foto: Disway.id-
Jakarta, Disway.id – Di tengah pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang kini menembus Rp16.500, pemerintah dan DPR RI tetap sepakat menurunkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2026.
Menurut Wamen Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak, kebijakan ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan efisiensi tanpa menurunkan mutu pelayanan.
“Kami akan sisir komponen biaya satu per satu, agar efisiensi bisa dilakukan tanpa mengorbankan kenyamanan jamaah,” tutur Dahnil di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Pemerintah menargetkan pembahasan BPIH rampung pada awal November 2025. Langkah ini diharapkan memberi ruang waktu bagi calon jemaah untuk mempersiapkan diri lebih baik dan bagi pemerintah untuk memperkuat transparansi pengelolaan dana haji.
“Amanah Presiden jelas, ongkos haji harus turun. DPR sepakat untuk menelusuri satu per satu komponen biaya agar lebih efisien,” ujar Dahnil.
Dahnil menyebut tantangan utama dalam pembiayaan haji saat ini adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang kini menyentuh Rp16.500.
Meski demikian, pemerintah optimistis efisiensi bisa dilakukan tanpa mengorbankan pelayanan bagi jamaah.
“Kami sedang menghitung ulang komponen biaya, tapi kualitas layanan tidak boleh turun,” tegasnya.
Pemerintah menargetkan pembahasan BPIH rampung pada awal November 2025 agar persiapan penyelenggaraan haji tahun depan berjalan lebih cepat dan transparan.
Sumber: