Pemprov Sulteng dan PVMBG Perkuat Mitigasi Bencana Geologi Berbasis Sains
Wagub Sulteng Reny A Lamadjido memimpin jalannya upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila ke-60 tingkat provinsi yang diselenggarakan di Lapangan Pogombo, Selasa, 1 Oktober 2025.-Foto: sultengprov.go.id-
Palu, Disway.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI untuk memperkuat upaya mitigasi bencana geologi di wilayah tersebut.
Wakil Gubernur Sulteng, Reny A Lamadjido menekankan pentingnya sistem peringatan dini (early warning system/EWS) sebagai strategi kunci untuk mengurangi risiko bencana.
“EWS sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mempercepat respons terhadap potensi bencana,” katanya saat memberikan keterangan dikutip dari Antara, Kamis (30/10/2025).
Pemprov Sulteng bersama PVMBG telah menggelar rapat mitigasi bencana geologi dan membahas sinergi dalam memperkuat mitigasi bencana berbasis sains dan teknologi.
Reny juga menyampaikan apresiasi kepada PVMBG yang menambah fasilitas pemantauan aktivitas Gunung Colo di Kabupaten Tojo Una-Una, salah satu gunung api aktif di Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sistem mitigasi bencana geologi di wilayah Sulteng yang rawan terhadap gempa bumi, tsunami, dan aktivitas vulkanik.
Sementara itu, Kepala PVMBG, Prihatin Hadi Wijaya, menyebut bahwa jenis kebencanaan geologi di Indonesia kini bertambah dari empat menjadi sembilan, berdasarkan evaluasi dan perkembangan riset kebencanaan nasional.
“Empat matra sebelumnya mencakup gunung api, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah. Kini ditambah lima matra baru, yaitu amblesan tanah, semburan gas, semburan lumpur, likuefaksi, dan abrasi pantai,” ujarnya.
Prihatin menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan melalui perjanjian kerja sama antara PVMBG, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, dan perguruan tinggi untuk memperkuat sinergi mitigasi bencana berbasis sains dan teknologi.
Sumber: