Gubernur Anwar Ucapkan Belasungkawa Atas 2 Korban Banjir Bandang di Desa Wombo

Peci hitam: Gubernur Sulteng Anwar Hafid.-Foto: Antara-
Palu, Disway.id - Banjir bandang yang menimpa Desa Wombo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, membawa duka yang cukup mendalam bagi warga sekitar. Ratusan rumah warga rusak dan terendam banjir bercampur lumpur serta dua orang meninggal dunia setelah terseret arus.
Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid menyampaikan belasungkawa mendalam atas korban jiwa akibat banjir bandang yang menerjang Desa Wombo. Dia juga mendoakan agar keluarga yang ditinggal diberi ketabahan.
“Kami turut berduka cita atas wafatnya dua warga Desa Wombo. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan seluruh warga terdampak segera pulih dari musibah ini,” kata Anwar dalam keterangan yang dikutip, Sabtu (31/5/2025).
Anwar mengatakan, penanganan bencana di Sulawesi Tengah ke depan akan dijalankan dalam kerangka program BERANI Berintegritas dan BERANI Lancar. Dia berharap agar kecepatan dalam penanganan 'Cepat Tanggap, Cepat Tindak, Cepat Tuntas' dapat menjadi prinsip dasar dalam setiap kejadian bencana.
“Kami ingin pelayanan kebencanaan berjalan efektif, efisien, terstruktur, terkoordinir, dan terukur. Ini bukan hanya soal teknis, tetapi soal komitmen moral kita bersama,” tutur Anwar.
Sekadar diketahui, banjir bandang menerjang permukiman warga di Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Bencana hidrometeorologi ini mengakibatkan dua orang tewas terseret arus hingga 350 rumah warga terdampak.
Peristiwa banjir bandang dilaporkan terjadi tepatnya di Desa Wombo, Kecamatan Tanantove, Donggala, Selasa 27 Mei 2025 sekitar pukul 15.30 Wita. Daerah itu sebelumnya diguyur hujan deras sebelum akhirnya sungai meluap dan menghantam permukiman warga.
"Informasinya air sungai di desa tersebut meluap dan langsung menghantam permukiman warga," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andi Sembiring kepada wartawan, Selasa 27 Mei 2025.
Dia mengatakan, BPBD Sulteng mencatat sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan satu jembatan rusak parah. Terdapat 100 Kepala Keluarga (KK) yang masih mengungsi.
"Iya setelah di data terdapat 350 rumah warga yang terdampak. Saat ini sejumlah pihak terkait dan warga masih membersihkan sisa sisa material banjir," katanya.
Sumber: