Wagub Sulteng Tegaskan Komitmen Pemda Perkuat Layanan Kesehatan Daerah

Wagub Sulteng Tegaskan Komitmen Pemda Perkuat Layanan Kesehatan Daerah

Wagub Sulteng Reny A Lamadjido menyambut hangat kedatangan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Jumat, 1 Agustus 2025. -Foto: sultengprov.go.id-

Palu, Disway.id - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido menegaskan, keberhasilan pelaksanaan bedah jantung terbuka perdana di RSUD Undata Palu merupakan hasil kerja keras dan komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sejak awal tahun. Hal ini ia sampaikan dalam laporannya saat mendampingi Menteri Kesehatan RI dalam kunjungan kerja di RSUD Undata, Jumat, 1 Agustus 2025.

Menurut Reny, berbagai upaya telah dilakukan secara langsung untuk memastikan kesiapan fasilitas dan layanan penunjang operasi jantung tersebut. Ia menyampaikan bahwa pengawasan dan intervensi dilakukan intensif sejak Februari.

“Sejak 20 Februari kami kawal langsung proses ini. Saya turun langsung ke RS, memastikan sekat ruangan operasi jadi, mengejar pengadaan alat, bahkan sempat kami siapkan rencana penghentian kerja sama dengan BPJS bila tidak segera memfasilitasi layanan,” kata Wagub.

Ia juga menekankan, program Berani Sehat yang diusung bersama Gubernur Anwar Hafid bukan hanya slogan, tetapi merupakan tekad politik dan moral untuk memastikan masyarakat Sulawesi Tengah dapat menerima layanan kesehatan secara optimal di wilayahnya sendiri.

“Kami tidak ingin ada lagi warga Sulawesi Tengah yang harus keluar daerah hanya karena fasilitas atau dokter tidak ada. Semua tindakan medis harus bisa dilakukan di rumah sakit kita sendiri,” tegasnya.

Lebih lanjut, dr. Reny menjelaskan bahwa setelah keberhasilan layanan bedah jantung, Pemerintah Provinsi akan mengarahkan fokus pada peningkatan layanan untuk penanganan stroke, kanker, dan neonatal. Langkah ini akan didukung dengan pembangunan infrastruktur baru dan pengadaan peralatan medis yang dibutuhkan.

Guna mendukung keberlanjutan tenaga medis, Pemprov juga menggagas program beasiswa fellowship bagi calon dokter spesialis dan subspesialis. Program ini mensyaratkan penerima beasiswa untuk tetap mengabdi di Sulawesi Tengah.

“Kami sudah koordinasi dengan Pak Menteri, agar SIP (Surat Izin Praktik) tidak dikeluarkan bila dokter pindah dari Sulteng. Ini bentuk ikatan moral dan keberpihakan kepada daerah,” ujarnya.

Menutup laporannya, dr. Reny menyampaikan harapan agar Menteri Kesehatan terus memberikan perhatian dan dukungan terhadap penguatan layanan kesehatan di seluruh wilayah Sulawesi Tengah.

Sumber: