Natal Oikumene 2025, Gubernur Anwar Harapkan Berkah bagi Masyarakat dan Pembangunan Sulteng

Selasa 23-12-2025,12:07 WIB
Reporter : Mihardin
Editor : Mihardin

Palu, Disway.id - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid berharap Perayaan Natal Oikumene Tahun 2025 dapat menjadi sumber berkat bagi kehidupan masyarakat sekaligus mendorong pembangunan daerah menuju Sulawesi Tengah yang maju dan berkelanjutan atau dikenal dengan visi Sulteng Nambaso.

Hal tersebut disampaikan Anwar saat menghadiri Perayaan Natal Oikumene Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bersama KORPRI Sulawesi Tengah yang berlangsung di Hotel Best Western Plus Coco Palu, Senin malam (22/12/2025).

Perayaan Natal yang mengangkat tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” berlangsung dengan penuh kekhidmatan. Kegiatan ini dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), jajaran pimpinan perangkat daerah, aparatur sipil negara, serta umat Kristiani di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Hadir pula Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes., Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Tengah Ir. Hj. Sry Nirwanti Bahasoan, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, pengurus KORPRI Sulteng, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah Zainal Abidin, Pengurus Besar Alkhairaat/Panglima Garda Alkhairaat, serta unsur forum komunikasi antarumat beragama.

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa nilai-nilai keagamaan harus menjadi pijakan utama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ia menekankan komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk menjadikan nilai religius sebagai landasan dalam setiap aktivitas sosial dan pembangunan melalui program Berani Berkah.

“Hidup ini penuh dengan nilai. Jika nilai religius dijadikan landasan dalam kehidupan masyarakat, maka keberkahan akan hadir, baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam pembangunan daerah,” ujarnya.

Menurut gubernur, kehidupan masyarakat dan pembangunan daerah yang diberkahi akan selalu ditandai dengan adanya solusi di tengah berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi.

“Tidak ada manusia yang hidup tanpa masalah. Namun kehidupan yang diberkati adalah ketika setiap masalah selalu disertai jalan keluar,” tuturnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pemahaman agama yang komprehensif sebagai kunci terwujudnya toleransi dan moderasi beragama di tengah keberagaman masyarakat Sulawesi Tengah. Menurutnya, semakin luas pemahaman seseorang terhadap ajaran agamanya, maka semakin terbuka dan moderat sikapnya dalam kehidupan sosial. Sebaliknya, pemahaman yang sempit berpotensi melahirkan sikap intoleran.

Di akhir sambutannya, Gubernur Anwar Hafid mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan agama sebagai sarana pemersatu dalam membangun Sulawesi Tengah yang damai dan harmonis.

“Dengan pemahaman yang luas, tidak ada perbedaan di antara manusia. Semua bersaudara di hadapan Tuhan. Inilah semangat yang harus kita rawat demi Sulteng yang damai dan diberkahi,” pungkasnya.

Kategori :