Kagum Disiplin Korea, Prabowo: Saya Pernah Dilatih Pelatih Judo yang Tak Kenal Libur

Kagum Disiplin Korea, Prabowo: Saya Pernah Dilatih Pelatih Judo yang Tak Kenal Libur

Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).-Foto: Biro Pers Istana-

Jakarta, Disway.id - Presiden Prabowo Subianto menaruh kekaguman mendalam terhadap etos kerja dan kedisiplinan bangsa Korea Selatan yang berhasil bangkit dari kehancuran perang menjadi salah satu negara maju di Asia. Hal itu disampaikan Prabowo saat meresmikan pabrik LOTTE Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025).

“Saya kagum dengan bangsa Korea, budaya mereka, kerja keras mereka. Mereka bangsa yang mampu mendirikan negara modern dari kancah peperangan,” ujar Prabowo.

Rasa kagum itu membawanya pada kenangan lama, ketika masih bertugas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Saat itu, ia banyak belajar dari pelatih asal Korea Selatan yang melatih tim judo-nya.

“Waktu saya di tentara, saya dibantu pelatih-pelatih dari Korea. Mereka sangat keras. Saya ingat pelatih judo Korea yang melatih tim saya di Kopassus,” kenangnya.

Menurut Prabowo, kedisiplinan pelatih itu bahkan melampaui batas waktu dan tradisi. Ia bercerita bagaimana sang pelatih menolak libur latihan, bahkan di hari besar keagamaan.

“Menjelang Natal, saya minta anggota diliburkan. Dia bilang, ‘Tidak bisa, Jenderal. Kita nanti (tetap) ke gereja untuk misa, setelah itu latihan.’ Begitu juga saat Lebaran, katanya, ‘Yang wajib itu sembahyang jam 7 pagi, sesudah itu latihan,’” ujar Prabowo tersenyum.

Dari sosok pelatih itulah, Prabowo mendapatkan pelajaran hidup yang masih ia pegang teguh hingga kini.

“Dia tanya, ‘Jenderal, mau tim jenderal juara atau tidak?’ Kalau mau juara, tidak ada jalan lain. Rumusnya tiga: nomor satu latihan, nomor dua latihan, nomor tiga latihan,” tutur Prabowo yang disambut tepuk tangan hadirin.

Prabowo menilai kedisiplinan dan konsistensi itulah yang membuat bangsa Korea menjadi bangsa yang tangguh, baik dalam perundingan maupun kerja sama internasional.

“Kedisiplinan seperti itu yang membuat mereka sulit ditaklukkan. Mereka tahu apa yang ingin dicapai dan bekerja keras untuk itu,” ujarnya.

Prabowo juga menyinggung sosok Presiden Korea Selatan Park Chung-hee, tokoh penting di balik industrialisasi negeri ginseng itu.

“Saya kagum karena dia orang bersih, tidak korup. Saya ingin menjadi seperti itu, memimpin pemerintahan yang tidak korup,” ucap Prabowo tegas.

Pidato Prabowo di hadapan para pejabat dan perwakilan perusahaan Korea itu bukan sekadar bentuk apresiasi, melainkan juga refleksi pribadi seorang pemimpin yang menempatkan disiplin, integritas, dan kerja keras sebagai pondasi utama kemajuan bangsa.

Sumber: