Getol Usul Korupsi Pengadaan Laptop di Kemendikbud, Kejagung Bakal Tetapkan Tersangka?

Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar.-Foto: Istimewa-
Satu nama besar yang gak bisa diabaikan dalam pusaran kasus ini adalah Nadiem Makarim. Mantan Menteri Pendidikan yang kini menjabat posisi strategis lain itu disebut-sebut bakal ikut dimintai keterangan.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar tidak menampik jiga Nadiem bakal diperiksa. Menurutnya, siapa pun yang punya keterkaitan atau informasi penting yang bisa memperkuat bukti, pasti akan dipanggil.
Harli mengatakan, Kejagung belum menetapkan tersangka dalam perkara ini. Namun, dia menegaskan, status Nadiem Makarim sejauh ini belum naik ke tersangka. “Belum,” katanya singkat.
Termasuk kemungkinan adanya praktik suap, mark up harga, pengadaan fiktif, hingga pengadaan yang gak sesuai spesifikasi.
Apartemen Stafsus Nadiem Digeledah
Pada 23 Mei 2025, penyidik sudah menggeledah apartemen milik staf khusus (stafsus) Nadiem Makarim di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Dari lokasi itu, diamankan berbagai barang bukti elektronik seperti handphone dan laptop, yang diduga kuat menyimpan data penting soal pengadaan alat digital pendidikan.
Tidak hanya satu, dua apartemen lain milik stafsus Nadiem juga ikut digeledah:
Apartemen Kuningan Place, milik FH (Staf Khusus Menteri Dikbudristek)
Apartemen Ciputra World 2 Tower Orchard, milik JT (Staf Khusus Menteri Dikbudristek)
Aksi penggeledahan ini menjadi sinyal keras, tim penyidik sudah punya jejak digital dan dokumen yang solid untuk menggiring kasus ini ke arah penetapan tersangka.
Aksi penggeledahan ini menjadi sinyal keras bahwa tim penyidik sudah punya jejak digital dan dokumen yang solid untuk menggiring kasus ini ke arah penetapan tersangka.
Kenapa Kasus Ini Krusial Banget?
Kasus dugaan korupsi Kemendikbud Ristek bukan cuma soal angka yang fantastis. Tapi ini soal nasib pendidikan Indonesia.
Dana sebesar itu seharusnya digunakan untuk mendigitalisasi ribuan sekolah, menyediakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), mempercepat akses pendidikan berkualitas ke pelosok negeri. Tapi kalau dananya diselewengkan?
Itu sama saja merampas masa depan anak-anak Indonesia. Publik Harus Pantau dan Tekan Transparansi
Sumber: