Buka Dialog, Gubernur Sulteng Terima Aduan Sekolah Rusak dan Dokter Tetap di Puskesmas

Buka Dialog, Gubernur Sulteng Terima Aduan Sekolah Rusak dan Dokter Tetap di Puskesmas

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid berdialog dengan warga.-Foto: Pemprov Sulteng-

Sigi, Disway.id - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid membuka sesi dialog dengan masyarakat dalam acara Gema Kerukunan Masyarakat Kulawi Raya digelar di Lapangan Garuda, Desa Tompe Bugis, Kecamatan Kulawi Selatan, Minggu 15 Juni 2025.

Dalam acara itu juga dihadiri oleh guru dan kepala sekolah. Mereka juga menyampaikan kondisi pendidikan yang memprihatinkan. Seorang guru dari SMPN 32 Kulawi menyampaikan, mereka terpaksa memakai ruang guru dan ruang seni sebagai kelas belajar karena keterbatasan ruangan. 

Ketua Komite SD Inpres Dekade 6 juga menyoroti kerusakan bangunan sekolah yang belum tersentuh pascagempa.

Kemudian, seorang ibu dari Desa Gimpu memohon agar ada dokter tetap di puskesmas karena warga kesulitan mendapatkan layanan kesehatan darurat.

“Kalau gawat, kami harus ke Palu. Tapi nyawa tidak bisa ditunggu,” ujarnya dengan suara lirih.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulteng Anwar Hafid langsung menanggapi satu per satu keluhan tersebut.

“Kalau SMA, sore ini juga saya putuskan. Kalau SMP, kami akan koordinasi dengan Pak Bupati. Semua kami tindak lanjuti. Sekolah-sekolah rusak nanti saya minta Sekprov untuk segera koordinasi dengan Balai Cipta Karya PUPR,” tegasnya.

Anwar menjelaskan, program prioritas Sembilan BERANI, termasuk Berani Cerdas yang membebaskan seluruh siswa SMA/SMK dari pungutan, Berani Sehat yang menanggung seluruh pembiayaan pengobatan rakyat tanpa BPJS aktif, hingga Berani Lancar dan Berani Menyala yang fokus pada infrastruktur jalan dan listrik desa.

“Untuk pendidikan tinggi, kami sudah siapkan beasiswa kuliah sebesar Rp280 miliar. Bahkan untuk jurusan kedokteran kami bantu sampai Rp20 juta per semester,” jelasnya.

Anwar juga memastikan pembangunan jalan provinsi Kalukubula-Gimpu dilanjutkan melalui skema multiyears senilai hampir Rp200 miliar dan akan dituntaskan dalam tiga tahun ke depan.

Sumber: