Hari Keempat Pascagempa, Warga Pamona Tenggara Masih Mengungsi Akibat Trauma Guncangan

Hari Keempat Pascagempa, Warga Pamona Tenggara Masih Mengungsi Akibat Trauma Guncangan

BPBD Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, telah mendirikan tiga titik posko pengungsian bagi warga terdampak gempa bumi yang melanda kawasan tersebut.-Foto: Antara-

Palu, Disway.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mengungkapkan bahwa warga di Kecamatan Pamona Tenggara masih bertahan di tenda-tenda pengungsian hingga hari keempat pascagempa berkekuatan magnitudo 5,7.

"Siang hari warga beraktivitas di rumah masing-masing, pada malam hari mereka kembali ke posko pengungsian. Warga masih trauma, karena guncangan masih sering terjadi meskipun kekuatannya kecil," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Poso, Sofyan dikutip dari Antara, Senin (28/7/2025).

Sofyan menjelaskan, tim reaksi cepat (TRC) dari BPBD terus melakukan pemutakhiran data warga terdampak, sementara berbagai pihak sudah menyalurkan bantuan logistik guna memenuhi kebutuhan para pengungsi.

Salah satu upaya bantuan datang dari Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah yang mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan siap saji bagi warga terdampak gempa.

"Pemerintah Kabupaten Poso maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk pihak swasta telah menyalurkan bantuan untuk korban gempa," ujarnya.

Laporan sementara mencatat gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer tersebut mengakibatkan kerusakan pada sekitar 35 rumah, terdiri dari 21 unit rusak ringan dan 14 unit rusak berat di Desa Tokilo dan Desa Tindoli, Kecamatan Pamona Tenggara.

"Pemerintah daerah bersama relawan dari TNI/Polri, Palang Merah Indonesia -PMI- Poso maupun sejumlah organisasi lainnya membantu masyarakat membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan. Saat ini masih situasi darurat," ucapnya.

Hingga kini, data sementara menunjukkan sebanyak 2.011 jiwa atau sekitar 609 kepala keluarga mengungsi di Desa Tokilo, Tindoli, dan Tolambo.

Sofyan menambahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu 27 Juli 2025, telah menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa famili kit berisi pakaian anak, perlengkapan kebersihan, obat-obatan, bahan pangan pokok, serta fasilitas konektivitas komunikasi melalui starlink.

"Kami terus melakukan upaya pemulihan pascagempa, termasuk memberikan penguatan kepada warga melalui pemulihan psikologi dari rasa trauma," kata Sofyan.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas kebenarannya, terutama yang beredar di media sosial.

Perlu ketelitian dalam menyaring informasi agar tidak mudah termakan hoaks atau kabar bohong yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Sebaiknya informasi diperoleh dari pemerintah, maupun BMKG. Karena informasi bohong bisa memicu kepanikan di kalangan masyarakat," katanya.

Sumber: